Bobo.id - Pada materi PPKn Kurikulum Merdeka kelas 11 SMA, kita akan belajar tentang sejarah konstitusi Indonesia.
Sebagai informasi, konstitusi adalah hukum dasar tertinggi yang memuat mengenai hal-hal tentang penyelenggaraan negara.
Hampir semua negara punya konstitusi yang mengatur pembentukan, cara kerja lembaga, hak asasi, dan lainnya.
Tak hanya itu, konstitusi juga mengatur kekuasaan pemerintah, hubungan rakyat-pemerintah, dan batas kekuasaan.
Di Indonesia sendiri, konstitusi atau hukum dasar yang berlaku adalah UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945).
Sebagai hukum tertinggi di Indonesia, semua aturan yang dibuat harus didasarkan pada aturan dalam UUD 1945.
Untuk membuat UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia diperlukan perjalanan dan perjuangan yang panjang, lo.
Salah satu tokoh pendiri bangsa yang berjuang menyusun UUD 1945 sebagai konstistusi adalah Soepomo.
Di buku PPKn halaman 78, ada pertanyaan: Bagaimana pandangan Soepomo tentang pentingnya konstitusi?
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Baca Juga: Bagaimana Para Pendiri Bangsa Merumuskan Konstitusi Indonesia? Materi PPKn
Selain mengusulkan lima sila sebagai dasar negara, Soepomo juga turut serta dalam pembuatan konstitusi.
Soepomo adalah salah satu tokoh yang memberikan pandangan sangat penting tentang pentingnya konstitusi.
Ada beberapa pandangan penting Soepomo tentang pentingnya konstitusi di Indonesia, antara lain:
Berikut ini penjelasannya:
Dalam sidang, Soepomo memandang pembahasan konstitusi sebagai komponen yang penting di sebuah negara.
Ia menyadari bahwa sebuah negara memerlukan aturan yang jelas dan tertulis untuk mengatur kehidupannya.
Yap, agar suatu negara bisa berlangsung dengan lancar dan tertib, maka diperlukan aturan yang sifatnya mengikat.
Konstitusi ini memberikan kerangka kerja hukum yang mengatur tata kelola negara dan hak-hak warga negara.
Tidak hanya itu, konstitusi negara Indonesia juga mengatur tentang hubungan antara pemerintah-rakyat.
Dalam sidang untuk membentuk konstitusi, Soepomo juga memiliki pandangan tentang bahan material konstitusi.
Baca Juga: 3 Jenis Penyimpangan pada Periode Awal Kemerdekaan, Materi PPKn
Baginya, bahan material untuk membentuk konstitusi harus mencerminkan nilai, norma, dan aspirasi masyarakat.
Bahan material konstitusi harus relevan dengan situasi sosial dan politik negara pada saat itu dan waktu lainnya.
Tidak hanya itu, konstitusi suatu negara juga harus bisa mengakomodasi kepentingan dan hak rakyat.
Sebagai seorang yang paham sejarah, Soepomo juga memandang bahan historis sebagai elemen penting di konstitusi.
Yap, sejarah negara Indonesia dan perjuangan rakyatnya harus diresapi benar-benar dalam sebuah konstitusi.
Dengan memahami sejarah, kita bisa membangun masa depan bangsa dan negara yang lebih baik, teman-teman.
Tidak hanya itu, dengan sejarah, kita juga bisa menghindari kesalahan yang pernah terjadi di masa yang lalu.
Soepomo juga menggarisbawahi pentingnya pemaknaan atau maksud dari Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi.
Baginya, UUD harus dimaknai dengan cermat dan hati-hati untuk mewujudkan demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.
Soepomo memahami konstitusi adalah tulang punggung negara yang cerminkan nilai dan aspirasi masyarakat.
Pandangan Soepomo tentang pentingnya kontitusi ini tetap bisa digunakan saat ini dan terus bermakna bagi konstitusi.
Baca Juga: Apa Maksud UUD NRI Tahun 1945 sebagai Sumber Hukum Tertinggi di Indonesia?
Nah, itulah penjelasan tentang pandangan Soepomo tentang pentingnya konstitusi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan konstitusi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR