Bobo.id - Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi?
Di dalam buku Bahasa Indonesia 'Lihat Sekitar' untuk SD Kelas IV halaman 96, kita mulai belajar mengenal majas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Dengan kata lain, majas adalah gaya bahasa yang berfungsi membandingkan sesuatu. Kata lain dari majas adalah kiasan.
Kiasan diambil dari kata kias, yang berarti perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yang telah ada (terjadi).
Biasanya, majas digunakan dalam beragam karya sastra, baik puisi maupun prosa.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD Kurikulum Merdeka, kita akan belajar menjelaskan tentang majas personifikasi.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Menurut KBBI, personifikasi adalah pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia.
Bersumber dari gramedia.com, kata personifikasi berasal dari bahasa Yunani yaitu prosopopoeia, yang berarti memanusiakan.
Jadi, majas personifikasi bertujuan untuk mengibaratkan barang atau makhluk hidup lain dapat melakukan kegiatan seperti manusia.
Baca Juga: Apa Perbedaan Menguap dan Mengembun? Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Berdasarkan jenisnya, majas personifikasi termasuk majas perbandingan yang berguna untuk membandingkan suatu hal dengan hal lain, baik lebih kecil, lebih besar, maupun sama.
Agar bisa dibedakan dengan jenis majas lainnya, kita harus mengenal ciri-ciri majas personifikasi. Berikut ini ciri-cirinya.
1. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia.
2. Mengganggap makhluk selain manusia, seolah-olah bersikap seperti manusia.
3. Membandingkan benda mati layaknya hidup.
4. Melibatkan pancaindra.
5. Menciptakan kesan imajinatif.
6. Memperindah susunan kalimat.
7. Memudahkan pembaca memahami suasana.
Beberapa sastrawan Indonesia membuat puisi dengan menerapkan gaya bahasa atau majas personifikasi ini.
1. Puisi 'Hujan Bulan Juni' karya Sapardi Djoko Damono
Baca Juga: Cari Jawaban 'Ayo Berdiskusi' Halaman 41, Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucap diserap akar pohon bunga itu
Penjelasan:
Hujan merupakan suatu fenomena alam yang tentu saja tidak bisa melakukan kegiatan manusia. Namun, dalam puisi di atas, hujan justru digambarkan memiliki sifat tabah, bijak, dan arif.
2. Puisi 'Ambulans' karya Joko Pinurbo
Negara
meraung-raung
menjemput
warganya
yang terlantar
dan terlambat
ia selamatkan.
Penjelasan:
Negara tentu saja tidak bisa meraung, namun diumpamakan sedang meraung seperti suara hewan atau manusia yang berteriak.
----
Kuis! |
Apa itu majas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR