Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu ketahui tentang planet Ceres?
Hingga saat ini, IAU telah mengakui lima planet katai, yakni Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
Dari semua planet katai yang sudah diidentifikasi, Ceres termasuk planet katai terkecil. Akan tetapi, Ceres juga merupakan asteroid terbesar, lo.
Karena dianggap sebagai asteroid, para astronom terus mencari tentang asal-usul Ceres yang misterius.
Apakah benar jika Ceres terbentuk di Sabuk Asteroid utama? Atau sebenarnya Ceres terbentuk di tempat lain, lalu berpindah ke sana?
Baru-baru ini, para ilmuwan menggunakan data dari pesawat antariksa NASA Dawn untuk memecahkan misteri seputar asal-usul Ceres.
Apa hasilnya? Yuk, cari tahu!
Misteri yang Terpecahkan
Bersumber dari space.com, Ceres saat ini berada di Sabuk Asteroid utama, di antara planet Mars dan Jupiter.
Banyak teori menjelaskan bahwa Ceres terbentuk di Sabuk Asteroid.
Namun, dari banyak penemuan, planet katai ini memiliki ciri aneh yang membedakannya dengan objek di Sabuk Asteroid lainnya.
Baca Juga: Mengapa Bentuk Galaksi di Alam Semesta Berbeda-beda? Ini Penjelasannya
Oleh karena itu, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa planet katai yang memiliki lebar sekitar 960 kilometer ini mungkin berasal dari tepi luar tata surya.
Seperti yang disebutkan di atas, meski termasuk planet katai terkecil, Ceres justru merupakan benda terbesar di sabuk asteroid.
Salah satu misteri menarik dari Ceres yaitu adanya amonia beku yang ditemukan oleh pesawat antariksa Dawn saat mempelajarinya pada tahun 2015-2018.
Amonia tersebut kondisinya stabil hanya di bagian luar tata surya, jauh dari sinar matahari dan radiasi, sehingga tidak menguap.
Oleh karena itu, para ilmuwan beranggapan bahwa Ceres mungkin terbentuk jauh di luar tata surya.
Kini, data tentang kawah tertua di Ceres telah dikumpulkan. Kawah bernama Consus itu memiliki lebar 64 km.
Penemuan kawah menjadi bukti bahwa Ceres memang terbentuk di sabuk asteroid.
Sebenarnya, menurut ilmu geologi, Kawah Consus tidak terlalu tua meski sudah berusia 450 juta tahun. Namun, struktur tertua itu masih bertahan di Ceres.
Para ilmuwan memberikan hipotesis bahwa jawaban dari misteri Ceres mungkin dahulu berupa badan kriovolkanik dengan gunung berapi yang mengeluarkan lumpur es sangat dingin.
Aktivitas vulkanik ini telah mendorong beragam perubahan yang terjadi pada Ceres selama miliaran tahun.
Mengenal Planet Katai Ceres
Baca Juga: Misi Polaris Dawn Jadi Misi Perjalanan Antariksa Terjauh yang Pernah Dilakukan Manusia
Bersumber dari NASA, Ceres adalah objek pertama yang ditemukan di sabuk asteroid oleh astronom Italia bernama Pastor Giuseppe Piazzi, tahun 1801.
Awalnya dianggap sebagai asteroid, Ceres baru ditetapkan sebagai planet katai pada tahun 2006 bersamaan dengan pengklasifikasian Pluto dan Eris.
Menurut pengamatan Teleskop Antariksa Hubble tahun 2003 dan 2004, Ceres berbentuk seperti bola.
Lebar diameternya kira-kira 940 kilometer, jauh lebih kecil daripada Pluto.
Meskipun dikenal sebagai planet katai terkecil, Ceres justru termasuk objek terbesar yang ada di sabuk asteroid.
Meski termasuk asteroid terbesar, Ceres tidak jauh lebih besar daripada Bulan, karena berdiameter 953 km, sedangkan diameter bulan adalah 3.475 km.
Ceres berasa di antara 2,55 unit astronomi (AU), atau 381 juta km dari matahari pada titik terdekatnya (perihelion).
Selain itu, Ceres berada di 2,98 AU, atau 446 juta km dari matahari pada titik terjauhnya (aphelion).
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Di mana Ceres berada? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR