Setelah ahli tersebut memerikan sendiri, ternyata ikan tersebut diidentifikasi sebagai ikan coelacanth purba.
Tahun 1952, spesimen coelacanth kedua ditemukan oleh dua nelayan di Kepulauan Komoro, di antara Madagaskar dan Benua Afrika.
Baru pada tahun 1990-an, tim ilmuwan dari University of Californa Berkeley menemukan spesimen ketiga di perairan Sulawesi Utara, Indonesia.
Spesimen kedua yang ditemukan di Kepulauan Komoro dinamakan coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae).
Sedangkan spesimen ketiga yang ditemukan di Indonesia dinamakan coelacanth Indonesia (Latimera menadoensis).
Kenapa ikan purba ini masih bisa hidup jutaan tahun setelah dinyatakan punah? Rahasianya adalah karena melakukan adaptasi.
Adaptasi membuat mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal yaitu perairan dalam yang stabil.
Misteriusnya Laut Dalam
Kebanyakan ikan yang memiliki bentuk tubuh dan penampilan tidak biasa, tinggal di lautan dalam.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mendefinisikan laut dalam sebagai lautan yang kedalamannya dimulai dari 200 meter ke bawah.
Ciri utama laut dalam adalah cahaya matahari mulai berkurang. Sedangkan, 200 meter teratas lautan dikenal sebagai zona sinar matahari atau zona eufotik.
Baca Juga: Disebut Ikan Hitan yang Pandai Bekerja Sama, Apa Fakta dari Paus Pilot?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR