Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu ketahui tentang hewan punah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, punah yaitu habis semua hingga tidak ada sisanya.
Hewan atau tumbuhan yang mengalami kepunahan berarti sudah tidak ada, tidak bertambah populasinya, dan hilang karena seleksi alam.
Maka dari itu, organisme yang sudah punah tidak bisa lagi ditemukan di alam, kecuali mereka sebenarnya masih ada namun tinggal di tempat tersembunyi.
Baru-baru ini, ikan purba bernama coelacanth yang sempat dinyatakan sudah punah ternyata masih ditemukan di berbagai perairan.
Padahal, coelacanth ini pertama kali berevolusi sekitar 400 juta tahun lalu, dan punah sekitar 65-70 juta tahun yang lalu.
Kenapa ikan purba yang punah ini bisa ditemukan kembali? Yuk, simak informasi menariknya!
Ditemukan Tahun 1930-an
Bersumber dari Kompas.com, ikan coelacanth pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1938 di muara Sungai Chalumna, Eastern Cape, Afrika Selatan.
Ikan tersebut ditemukan oleh nelayan, yang segera menyadari bahwa bentuknya tidak umum, sehingga ia membawa ikan itu kepada karyawan museum, Marjorie Courtenay-Latimer.
Awalnya karyawan tersebut tidak bisa mengidentifikasi ikan tersebut, sehingga ia meminta pendapat seorang ahli kehidupan laut, Leonard Brierley Smith.
Baca Juga: Pelindung Ikan dan Kerang, Ini 5 Fakta Menarik dari Pohon Mangrove yang Tumbuh di Pesisir
Setelah ahli tersebut memerikan sendiri, ternyata ikan tersebut diidentifikasi sebagai ikan coelacanth purba.
Tahun 1952, spesimen coelacanth kedua ditemukan oleh dua nelayan di Kepulauan Komoro, di antara Madagaskar dan Benua Afrika.
Baru pada tahun 1990-an, tim ilmuwan dari University of Californa Berkeley menemukan spesimen ketiga di perairan Sulawesi Utara, Indonesia.
Spesimen kedua yang ditemukan di Kepulauan Komoro dinamakan coelacanth Samudra Hindia Barat (Latimeria chalumnae).
Sedangkan spesimen ketiga yang ditemukan di Indonesia dinamakan coelacanth Indonesia (Latimera menadoensis).
Kenapa ikan purba ini masih bisa hidup jutaan tahun setelah dinyatakan punah? Rahasianya adalah karena melakukan adaptasi.
Adaptasi membuat mereka bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal yaitu perairan dalam yang stabil.
Misteriusnya Laut Dalam
Kebanyakan ikan yang memiliki bentuk tubuh dan penampilan tidak biasa, tinggal di lautan dalam.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mendefinisikan laut dalam sebagai lautan yang kedalamannya dimulai dari 200 meter ke bawah.
Ciri utama laut dalam adalah cahaya matahari mulai berkurang. Sedangkan, 200 meter teratas lautan dikenal sebagai zona sinar matahari atau zona eufotik.
Baca Juga: Disebut Ikan Hitan yang Pandai Bekerja Sama, Apa Fakta dari Paus Pilot?
Di zona inilah, ada tumbuhan dan makhluk hidup yang dapat mengubah energi matahari menjadi makanan melalui fotosintesis.
Hingga saat ini manusia baru menjelajahi sekitar 5% wilayah lautan. Oleh karena itu, sebagian besar lautan masih belum dipetakan dan diketahui.
Meski ada banyak hewan dan tumbuhan laut yang sudah ditemukan manusia, ilmuwan memperkirakan sekitar 91% organisme hidup di laut belum ditemukan.
Menurut Ocean Census, kemungkinan terdapat 2,2 juta spesies di lautan, namun kita baru menemukan dan mengklasifikasikan sekitar 240.000 spesies.
----
Kuis! |
Apa itu kepunahan pada hewan dan tumbuhan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR