Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan badak. Yap, hewan yang punya cula di bagian kepalanya.
Ada badak yang memiliki satu cula, seperti badak Jawa. Ada juga yang memiliki dua cula, seperti badak Sumatra.
Yap, ada banyak jenis badak yang tersebar di seluruh dunia. Seluruh badak di dunia ini dilindungi oleh negaranya, lo.
Bahkan, saking spesialnya badak, ada hari khusus untuk badak. Ia adalah Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day!
Sejak tahun 2011, Hari Badak Sedunia telah dirayakan secara internasional tepat pada tanggal 22 September, nih.
Hmm, kira-kira bagaimana awal mula diperingatinya Hari Badak Sedunia, ya? Simak informasi berikut ini, yuk!
Awal Mula Hari Badak Sedunia
Badak adalah mamalia besar yang masuk keluarga rhinocerotidae. Mereka tak punya predator alami kecuali manusia.
Ini artinya, kalau jumlah badak di seluruh dunia makin sedikit, ini bukan salah hewan lain, tetapi salah manusia.
Buktinya, ada sekitar 7.000 badak yang hilang karena perburuan liar antara tahun 2008-2017 di Afrika Selatan.
Setiap hari, sekitar tiga badak diburu manusia untuk diambil cula dan darahnya untuk pengobatan tradisional, lo.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Oki Dihinggapi Kumbang Badak
Berbagai fakta tentang badak ini membuat Lisa Jane Campbell dan Rhishja Cota ingin membentuk hari khusus badak.
Mereka ingin menyatukan organisasi-organisasi satwa untuk lebih sadar lagi tentang isu perburuan spesies badak.
Harapannya, hari badak bisa menghentikan perburuan badan dan bisa melestarikan spesies yang terancam punah.
Bersumber dari National Today, Hari Badak Sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 22 September 2011.
Meski begitu, Hari Badak Sedunia ini pertama kali diumumkan oleh World Wildlife South Afrika di tahun 2010.
Hari Badak Sedunia adalah kesemptan sempurna bagi kita untuk melestarikan makhluk luar biasa menakjubkan ini.
Jenis-Jenis Badak di Dunia
Tahukah teman-teman? Ternyata, Hari Badak Sedunia ini dirayakan untuk lima jenis badak yang ada di dunia, yakni:
1. Badak Sumatra
Badak Sumatra atau Dicerorhinus sumatrensis adalah satu-satunya badak Asia yang memiliki cula berjumlah dua.
Badak sumatra juga merupakan badak terkecil di dunia dan memiliki bulu terbanyak daripada spesies badak lainnya.
Baca Juga: Organ Perlindungan Diri, Ini 5 Hewan dengan Tanduk Terkuat
Sayangnya, populasinya saat ini sangat sedikit dan terancam punah akibat perburuan liar dan kehilangan habitat.
2. Badak Jawa
Badak Jawa terkenal dengan culanya yang tunggal, bahkan pada badak jantan pun culanya tak terlalu besar.
Populasi badak Jawa ini juga sangat kritis dan sebagian besar populasinya berada di Taman Nasional Ujung Kulon.
3. Badak Hitam
Badak hitam berasal dari Afrika. Badak ini memiliki dua cula dan bibir runcing untuk menjangkau daun di semak belukar.
Populasi badak hitam (Diceros bicornis) pernah mengalami penurunan drastis akibat perburuan untuk diambil culanya.
4. Badak Putih
Badak putih (Ceratotherium simum) juga berasal dari Afrika. Ia memiliki bibir lebih lebar dan datar untuk merumput.
Meski namanya "putih", kulit badak ini sebenarnya berwarna abu-abu gelap, bukan warna putih, seperti namanya.
Populasi badak putih pernah mengalami penurunan drastis. Untungnya, saat ini telah berhasil ditingkatkan lewat konservasi.
Baca Juga: Apakah Cula Badak yang Patah Bisa Tumbuh Kembali? Ini Fakta Menariknya
5. Badak India
Badak India atau Rhinoceros unicornis memiliki satu cula besar dengan kulit khas badak yang sangat tebal, lo.
Populasi badak India pernah mengalami penurunan drastis. Namun, kini populasi badak India terus meningkat.
Nah, itulah asal usul Hari Badak Sedunia yang diperingati tiap tanggal 22 September. Semoga bisa bermanfaat, ya!
----
Kuis! |
Kapan Hari Badak Sedunia dirayakan pertama kali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR