Hewan ini adalah salah satu hewan yang dapat bertahan hidup di air dan di darat. Makanan utamanya adalah ikan, cumi-cumi, ubur-ubur, serangga, reptil, dan cacing. Berang-berang merupakan predator air yang ditakuti. Mereka berburu lebih dari lima jam di dalam air untuk memburu mangsanya.
Hidup di air dan di darat
Berang-berang adalah mamalia semi akuatik atau lebih banyak hidup di dalam air, meskipun bernapas menggunakan paru-paru. Di indonesia, terdapat empat jenis berang-berang, yaitu berang-berang cakar kecil, berang-berang utara, berang-berang hidung berbulu, dan berang-berang bulu licin. Berang-berang hidup berkelompok. Habitat mereka di sungai-sungai tenang yang banyak ikannya.
Berang-berang memiliki bentuk tubuh menyerupai musang. Kakinya memiliki selaput cakar untuk membantunya berenang. Berang-berang juga memiliki kelopak mata yang transparan yang berfungsi sebagai pelindung atau kacamata saat berenang. Berang-berang biasanya memiliki ekor panjang yang berfungsi untuk keseimbangan.
Macan air
Di sungai dan danau-danau, berang-berang termasuk hewan pemangsa yang sangat ganas. Pantas saja, kalau hewan ini dijuluki macan air karena jago dalam memburu mangsanya. Mereka makan apa saja makluk air, seperti ikan, ular, kerang-kerangan, katak, burung, juga reptil kecil di pinggir sungai.
Selalu waspada saat di darat
Berang-berang tinggal di lubang-lubang di tebing sungai. Terkadang, mereka membangun rumahnya dangan menumpuk potongan-potongan ranting kayu. Sekali-sekali, berang-berang akan naik ke darat untuk mengeringkan tubuhnya sambil mencari mangsa reptil kecil atau belalang. Saat naik ke darat, mereka sangat waspada karena sewaktu-waktu jaguar, macan tutul, dan buaya bisa menerkamnya. Saat predator datang, berang-berang dengan sigap akan terjun ke air untuk menyelamatkan diri.
Walaupun aman dari hewan pemangsa, berang-berang kerap kali diburu manusia untuk dimanfaatkan kulitnya. Syukurlah, sekarang hewan ini sudah dilindungi.
Tidur sambil berpegangan
Berang-berang adalah fauna yang lucu. Mereka tidur di air secara berkelompok dengan posisi terlentang dan mengapung. Supaya tidak hanyut dan terpisah dari kelompok, berang-berang saling berpegangan. Bahkan terkadang terlihat bapak berang-berang berpegangan dengan ibu berang-berang, agar keluarga mereka tidak terpisah. Romantis sekali, kan?
Penulis | : | Syanne Ayuresta |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR