"Ya sudah, ya sudah. Kita masuk lagi saja.," kata Taras.
Keempatnya pun berembuk menyusun rencana, dan masuk kembali ke dalam Puri Hantu. Puri hantu itu masih sepi dari pengunjung. Hantu-hantunya masih sama, gerakannya pun sama.
Jresss! Ota menyalakan sebatang korek api.
"Ota! Jangan main api, dong! Bahaya!" seru Taras.
"Tenang aja, aku kan hati-hati," balas Ota sambil menggerak-gerakkan api di bawah alarm kebakaran.
"Aduh, jangan senggol-senggol dong Kiria! Wah... koreknya jatuh! Awas tasmu! Astagaaaa!!! Kebakaran!!! Tolong!!! Kebakaran!!!" tiba-tiba keempatnya berteriak panik, lalu melompat dan lari keluar.
Alarm kebakaran berdengung-dengung.
Begitu tiba di depan pintu keluar...
"Tolooooonggggg!! Toloooonggg!!!" dari arah dalam, seorang pria yang masih mengenakan kostum tengkorak lari dengan panik.
"Ini dia!" Taras langsung memegang pria itu. Pria itu kaget setengah mati.
"Pantas saja! Dia pakai baju bergambar kerangka tengkorak yang menyala dalam gelap. Jadi ketika di dalam gelap gulita, hanya tampak kerangka tengkoraknya saja yang berjalan!" seru Luna takjub.
Tangan Kiria langsung membuka topeng pria itu. "Loooo? Dia kan...?" geng LOTRIA melongo.
Ternyata... Pria itu adalah penjaga loket penitipan barang!!!
"Ayo, kembalikan handphone saya," desak Taras.
Si pencuri handphone dibawa ke pos keamanan. Ternyata, sudah lama Rumah Hantu itu "dihantui" oleh seorang pencopet. Tak heran rumah hantu itu jadi sepi. Sebab, jarang ada pengunjung yang mau masuk ke tempat itu.
"Kami sangat berterimakasih. Kalau tak ada adik-adik, rumah hantu itu masih dihantui oleh hantu pencopet," kepala keamanan berkata tulus sambil memberikan beberapa lembar kupon.
Ota menyambarnya. Tertulis: Gratis makan dan minum. Bisa digunakan di rumah makan mana saja di taman hiburan.
Kriiuuuukkk!!! Perut Ota berbunyi keras. Waduh! Rupanya, begitu membaca makanan dan minuman, perut Ota langsung terasa lapar berat
"Uuppps!" Ota terbelalak sambil memegangi perutnya..
"Ssst! Ota! Bikin malu aja, nih!" gerutu Luna dengan muka merah.
Kepala penjaga cuma cengengesan. Sementara Geng LOTRIA yang lain cengar-cengir malu.
Oleh: aLiNy Leirissa
Dok. Majalah Bobo
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR