DAPAT MENGGANGGU FUNGSI ALAT-ALAT DI
DALAM.
Begitu pengumuman yang terpampang di loket. Seorang pemuda bertampang malas-malasan menjaga loket penitipan barang.
"Kalau begitu, saya titip handphone, ya, Mas," kata Taras sambil menyerahkan handphone canggih keluaran terbaru. Lengkap dengan kamera dan video recorder.
"Waduh, bawa aja, deh! Saya ngeri kalau hilang. Nggak kuat gantinya," kata penjaga barang titipan.
"Kiria, aku titip di tas kamu, deh!" kata Taras sambil menyelipkan handphone-nya di tas ransel Kiria.
Mereka berjalan masuk ke rumah hantu.
"Kok, aneh ya? Rumah hantu ini sepi sekali! Padahal wahana-wahana lain ramai bukan main!" gumam Luna.
Geng LOTRIA memandang berkeliling. Betul juga. Wahana itu sepi sekali! Tak ada pengunjung lain selain mereka.
Hiiiiii hiiii hiiii Huuuuuuaaaaa Huuuuuaaaa Huaaaa.... Suara-suara mengerikan itu terdengar semakin dekat. Dua tengkorak kepala tergantung di depan puri. Syuuuuut! Tengkorak itu meluncur, nyaris mengenai kepala mereka.
"Aaaaaa!" pekik Kiria menarik Taras.
Di dalam, suasana jauh lebih mengerikan. Keadaan gelap gulita. Hanya ada lampu sorot kecil yang menerangi hantu-hantu itu. Monster-monster menyeramkan bergerak maju mundur mendekati mereka. Mumi dengan perban yang menjuntai-juntai mengintip dari balik peti.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR