"Uuuh!" Kiria langsung mencubit Luna kesal.
Tidak berapa lama kemudian, mereka tiba di luar puri. Kiria menarik napas lega. "Akhirnya...."
"Ayo, kita foto pakai handphone. Kiria, handphoneku, dong," kata Taras.
"I....," Kiria tak sempat melanjutkan kalimatnya. Saku tasnya telah terbuka dan handphone itu tidak ada. Dengan panik, dia mengaduk-aduk seluruh isi tasnya.
"Handphone kamu... handphone kamu ditaruh di mana?" tanya Kiria.
"Di tasmu," jawab Taras.
"Nggak ada!" Seluruh Geng LOTRIA terbelalak kaget.
"Nggak beres!" kata Luna. "Mungkin ada pencopet menyamar jadi hantu."
Kening Ota berkerut-kerut. "Hmmm... Pasti hantu yang bisa kedip tadi itu!!!" serunya penuh semangat.
"Hah? Bisa kedip? Itu kan mesin! Mana mungkin bisa kedip?" Kiria kaget.
"Kenapa nggak bilang-bilang sih, Ota?" gerutu Luna.
"Aku udah bilang. Tapi nggak ada yang dengerin!" Ota langsung protes.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR