Saat ini Rudi dan teman-temannya sedang gemar mengamati benda langit. Hampir setiap malam yang cerah, Rudi keluar rumah sambil membawa peta langit. Malam Minggu ini, Bayu dan Amir menginap di rumah Rudi. Tiga sahabat ini akan mengamati langit di halaman rumah.
“Asyik, malam ini cerah. Ayo, kita mengamati langit!” ajak Bayu sambil membawa peta langit.
“Kalian mau ke mana, sih?” tanya Runi ingin tahu.
“Mau mengamati langit,” jawab Rudi sambil lalu. Ketiga sahabat itu kemudian berjalan keluar, meninggalkan Runi yang kebingungan.
“Rudi mana, Run?” tanya Datuk.
“Katanya mau melihat langit,” jawab Runi sambil cemberut.
Melihat wajah Runi yang cemberut, Datuk bertanya, “Kamu kenapa?”
“Mereka tidak mengajakku,” ujar Runi sambil menunduk.
Datuk kemudian mengajak Runi ke perpustakaan. Datuk meminta Runi mengambilkan beberapa buku dan sebuah kotak hitam berukuran panjang. Datuk membuka kotak itu dengan hati-hati.
“Datuk juga suka mengamati langit dengan teleskop ini,” ucap Datuk.
“Yang diamati apa saja, Datuk?” tanya Runi ingin tahu. Ia sudah tidak cemberut lagi.
Datuk membuka buku astronomi yang tadi diambilkan Runi. Di dalam buku itu ada peta rasi bintang. Datuk membentangkannya di meja. Runi bisa melihat rasi-rasi bintang yang beberapa namanya mirip nama zodiak. Beberapa lainnya seperti nama tokoh dalam cerita Harry Potter. Datuk bercerita tentang beberapa rasi bintang itu.
“Lihat ini, Bintang Waluku yang dikenal juga dengan nama Orion. Bintang ini menjadi panduan petani zaman dulu untuk menanam padi,” ujar Datuk.
“WOW!” seru Runi kagum.
“Ayo, kita susul teman-temanmu!” ajak Datuk sambil membawa teleskopnya.
“Datuk duluan saja. Aku lapar, mau makan buah dulu,” ujar Runi malu-malu.
Sementara Datuk berjalan keluar menemui Rudi dan teman-temannya, Runi menuju dapur untuk mencari buah-buahan. Sambil makan buah, tangan Runi bergerak-gerak di layar komputer tabletnya. Ia mencari informasi tentang astronomi. Runi bahkan menemukan aplikasi yang dapat melihat benda-benda langit tanpa harus keluar dari rumah. Runi sangat gembira dan ingin membagikannya kepada Datuk. Ia segera berlari menyusul Datuk yang sedang berada di halaman.
“Ups! Hampir saja tertabrak. Kok, kalian malah kembali ke rumah? Bukankah mau mengamati langit?” kata Runi saat berpapasan dengan Rudi di teras.
“Iya, sebenarnya kami mau mengamati langit menggunakan teleskop ini,” ujar Bayu sambil menunjuk ke teleskop Datuk.
“Sayang sekali, tiba-tiba gerimis,” sesal Rudi yang membawa teleskop Datuk.
Ketiga sahabat itu masuk ke rumah dengan wajah kecewa. Mereka sudah sempat mengamati langit selama beberapa saat. Di langit yang cerah, mereka melihat bintang kejora bersinar terang ditemani bintang merah. Itulah Planet Venus dan Planet Merkurius. Kemudian, datanglah awan yang tertiup angin. Awan itu tidak hanya menutupi pemandangan langit, tetapi juga membawa air yang turun menjadi hujan gerimis.
“Hei, kalian harus lihat aplikasi ini! Kita bisa melihat bintang-bintang di langit tanpa harus keluar ruangan,” pamer Runi sambil menyodorkan komputer tabletnya.
Rudi, Amir, dan Bayu memandang dengan penasaran. Mereka pun berebutan melihat ke arah layar komputer tablet itu. Terlihat ada bintang-bintang beserta nama rasinya. Bintang-bintang itu bergeser saat layar digeser.
“Wow! Lihat, kita juga bisa mengintip langit utara!” seru Amir kagum.
“Langit utara?” tanya Datuk tertarik, “Datuk dulu pernah mengamatinya dari Amerika. Di sini kita hanya bisa mengamati langit selatan,” lanjutnya lagi.
“Wah, sekarang kita bisa mengamatinya dari mana saja,” sahut Rudi gembira.
“Tapi, tetap lebih seru bila melihatnya langsung,” ujar Bayu.
“Setuju!” kata Amir mengiyakan.
“Nah, sekarang sudah malam. Kalian harus tidur. Besok kita akan melihat langsung Planet Jupiter. Planet ini dapat terlihat menjelang fajar,” ujar Datuk.
Esok harinya, pagi-pagi benar sebelum fajar menyingsing, Datuk membangunkan anak-anak itu. Walaupun masih mengantuk, keempat anak itu bangun dengan cepat. Mereka mencuci muka, kemudian langsung keluar rumah, menatap ke langit yang cerah. Bergantian mereka melihat dengan teleskop ke arah rasi Virgo. Di situlah terletak Planet Jupiter. Mereka senang sekali dapat melihat planet terbesar di Tata Surya itu.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR