“Ayo kita makan malam,” ajak Datuk.
Nyam nyam nyam… Mereka semua makan dengan lahap. Kali ini porsi makan Rudi tak kalah dengan Runi. Sate buatan Runi ternyata lezat sekali. Makanan mereka bertambah nikmat karena sup ikan yang masih mengepulkan asap panas.
“Nah, sekarang waktunya kita nikmati sate terakhir,” kata Bu Dini sambil menuju ke lemari es.
“Sate terakhir?” tanya Runi dan Rudi serempak.
“Ini satenyaaaa!” seru Bu Dini sambil mengeluarkan piring ceper. Di atas piring itu ada sate buah-buahan. Buah pepaya, mangga, dan semangka yang sudah dipotong-potong ditusuk dengan tusuk sate.
“Wah, ternyata sate yang enak tidak hanya sate taican!” seru Rudi.
Semua tertawa mendengar seruan Rudi. Mereka semua bergembira sambil memakan sate buah-buahan. Rudi senang sekali karena keluarganya memikirkan dia yang suka makan sate. Rudi akan selalu mengingat hari ini sebagai hari makan sate yang berkesan.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR