Setelah membantu sebentar, Rudi akhirnya meninggalkan dapur. Ia memilih membaca buku cerita detektif yang baru dipinjamnya dari Bayu. Sementara Runi dan Bu Dini asyik menyiapkan makanan di dapur.
“Bagaimana kalau sebagian ikannya kita jadikan sate?” usul Runi.
“Kamu pasti sedang memikirkan Rudi yang suka sate, ya?” ujar Bu Dini.
“Iya, Ma. Aku senang melihat Rudi makan banyak, lebih banyak dari aku. Biasanya, kan, aku yang makannya banyak he he he,” jawab Runi malu-malu.
“Yuk, kita buat satenya,” ujar Bu Dini.
Dengan cekatan Runi menusuk-nusuk ikan, udang, dan cumi-cumi dengan tusukan sate. Setelah cukup banyak, Runi membakarnya. Aromanya menyebar sampai ke hidung Rudi. Rudi segera menuju dapur tanpa harus dipanggil.
“Supnya sudah matang,” kata Bu Dini.
“Hmmm…. Aromanya menggiurkan,” gumam Rudi.
“Bagaimana dengan yang ini?” ucap Runi sambil membawa piring satenya.
“Wah, kamu membuat sate?” tanya Rudi tak percaya.
“Iya. Kamu pasti suka. Ada sate ikan, udang, dan cumi-cumi,” pamer Runi.
“Ada makanan lezat apa ini?” tanya Pak Heru yang baru tiba. Di belakangnya ada Datuk yang berjalan dengan tongkat.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR