Steve dan Ellen mungkin baru setengah jalan ke arah pepohonan, ketika Senecoza dan sekitar dua puluh anak buahnya melompat dari ilalang tinggi. Salah seorang dari mereka menangkap tali kekang kuda Ellen, dan yang lainnya bergegas menghampiri Steve. Steve mencoba melawan saat ditarik turun dari kuda.
Sepintas, Steve melihat kuda Ellen mengamuk dan menendang anak buah Senecoza yang memegang tali kekang. Orang-orang itu terlempar ke belakang. Kuda Ellen pun melesat lari membawa Ellen. Senecoza langsung melompat ke atas kuda milik Steve dan mengejar Ellen. Keduanya semakin jauh dan menghilang dari pandangan Steve.
Anak buah Senecoza mengikat tangan dan kaki Steve, lalu membawanya ke sebuah gubuk dekat pepohonan. Gubuk itu hanya terbuat dari jerami dan kulit kayu. Steve bergidik melihat tempat itu. Itu adalah satu-satunya gubuk di tempat itu. Satu-satunya dan tersembunyi, jauh dari desa atau suku manapun. Steve menjadi ngeri. Apakah Senecoza begitu jahat, sehingga ia diasingkan oleh sukunya sendiri dan tinggal di tempat itu?
Anak buah Senecoza mendorong Steve sehingga ia terduduk di depan gubuk.
"Kalau Senecoza kembali dengan gadis itu, kalian berdua akan dikorbankan supaya Senecoza menjadi lebih sakti!” kata mereka sambil tertawa mengerikan.
Mereka kemudian pergi dari tempat itu. Hanya satu pemuda yang ditinggalkan untuk menjaga Steve agar tidak melarikan diri. Pemuda berkulit hitam itu berwajah tampan. Ia memegang senjata yang diarahkan ke Steve.
“Teman-temanku itu akan menyerang orang kulit putih seperti kamu!" ejek pemuda itu. “Mereka akan merampok ternak di peternakan milik orang Inggris itu!”
Steve terkejut. Itu artinya, anak buah Senecoza akan menyerang peternakan milik Pak Smith, pemilik peternakan tetangga Ludtvik. Pemuda itu terus mengoceh menceritakan rencana Senecoza. Mereka akan mengusir semua orang kulit putih sampai ke daerah pantai.
"Senecoza itu bukan sekedar pemuda gagah!” oceh pemuda itu. "Begini, orang kulit putih…" bisiknya sambil menunduk dan melirik ke sekeliling. “Kamu akan melihat keajaiban Senecoza…”
Steve nyeletuk, “Apakah dia dari suku Masai?”
"Bukan," jawabnya. "Dia Senecoza. Bukan dari suku manapun!”
"Senecoza tidak akan membunuh orang kulit putih," ejek Steve.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR