Pemuda itu melotot kejam. "Akan kupukul kau, orang kulit putih."
"Kau tidak akan berani!"
“Itu betul! Senecoza sendiri yang akan memberimu pelajaran!” akunya dengan marah.
Sementara itu, Ellen berkuda seperti orang gila. Ia berhasil lari dari Senecoza, namun tidak sampai ke tempat peternakan. Senecoza berhasil mendahului Ellen ke arah peternakan. Ellen terpaksa memutar kudanya ke arah padang rumput.
Ellen terus memacu kudanya. Namun kudanya lalu tersandung, sehingga Ellen terlempar dan jatuh ke rumput. Sebelum ia berhasil bangun, Senecoza berhasil menangkap dan mengikat tangan serta kakinya. Senecoza lalu membawa Ellen di atas kudanya.
Di saat itu, pemuda hitam anak buah Senecoza melepaskan ikatan di kaki Steve. Steve tahu, pemuda itu tidak mungkin melukainya, namun ia sengaja memberi kesempatan Steve untuk lari. Sebab jika Steve lari, ia bisa menembaknya tanpa dimarahi Senecoza.
Steve menggosok lengannya di bekas ikatan tali. Ia lalu membungkuk, pura-pura menggosok pergelangan kakinya. Anak buah Senecoza melangkah melihat ke sekeliling dengan senjata siap di tangan. Diam-diam Steve mengambil pisau yang ia sembunyikan di sepatunya. Pelan-pelan, ia gunakan pisau itu untuk membuka ikatan di tangannya. Kini tangan Steve telah bebas.
Di dekat situ ada tong kayu. Ketika anak buah Senecoza lengah, Steve mengambil tong itu dan memukul dia sampai pingsan. Kini giliran Steve yang mengikat tangan dan kaki pemuda itu, lalu menariknya ke tempat tersembunyi di balik semak-semak.
Steve mengambil senapan pemuda itu. Isi pelurunya tinggal sedikit. Ia harus mencari sepupunya, Ellen. Ia menduga Ellen pergi ke arah peternakan Pak Smith. Jadi, Steve harus pergi ke arah peternakan itu. Ia harus memberi tahu pekerja di peternakan itu juga bahwa ada prajurid suku Masai, anak buah Senecoza, yang akan menyerang mereka.
Anak buah Senecoza telah berada jauh di depan Steve. Bahkan saat itu mereka mungkin sedang merayap di sekitar peternakan tanpa diketahui pekerja peternakan. Saat sedang berpikir begitu, tiba-tiba terdengar derap kuda di belakangnya. Steve menoleh dan melihat kuda Ellen datang ke arahnya. Steve langsung menangkap tali kekangnya saat ia berlari melewati Steve. Kuda itu berhasil dihentikanya.
Steve berpikir, hanya ada dua kemungkinan yang terjadi. Ellen telah berhasil sampai di tempat yang aman, dan melepaskan kudanya untuk menjemput Steve. Atau, Ellen telah ditangkap, dan kudanya berhasil melarikan diri. Seperti kuda-kuda terlatih lainnya, kuda Ellen pasti akan kembali ke peternakan. Steve memeriksa pelana kuda Ellen yang tampak sobek. Hatinya ragu.
Akhirnya Steve melompat ke atas kuda dan memacunya ke peternakan Pak Smith. Tempat itu tidak begitu jauh. Jangan sampai Pak Smith terluka, pikir Steve. Dan ia juga harus menyelamatkan Ellen dari Senecoza.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR