Bobo.id - Cara Lucy O’Connors adalah murid Glasheen Girls School di Cork, Irlandia.
Ia baru berusia 6 tahun. Namun, sejak setahun yang lalu, Cara sudah tertarik pada astronomi.
Pengetahuannya Luas
Cara sering mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh gurunya, Ibu Sarah O'Donovan.
Pertanyaan antara lain, mengapa ada lubang hitam dan apakah pendaratan di bulan itu benar-benar terjadi.
Cara pernah nonton video berjudul Let's go meet the planets (Mari kita pergi ke planet-planet).
Dalam video itu dijelaskan 9 buah planet yang ada di Tata Surya. Pluto adalah planet yang terakhir.
Ketika Cara menonton video lain, video itu memperlihat Pluto dimasukkan ke dalam tong sampah dan Pluto ditakut- takuti oleh Bumi.
Cara tahu, pada tahun 2006, Pluto dinyatakan sebagai planet kerdil karena ukurannya kecil.
Pluto tidak pas digolongkan sebagai planet biasa, karena itu Pluto dikeluarkan dari Tata Surya..
Cara juga mengerti bahwa sekarang Pluto disamakan dengan benda-benda angkasa yang melayang-layang dalam Sabuk Kuiper yang berada tidak jauh dari Plant Neptunus.
BACA JUGA: Pluto, Planet yang ‘Dibuang’
Ingin Jadi Astronot
Cara kecewa, karena Cara bercita-cita menjadi astronot dan ia ingin pergi ke planet-planet tersebut termasuk Pluto.
Cara juga berharap bisa menemukan planet baru dan menamakannya Planet Unicorn.
Cara sependapat dengan lirik lagu Bring Pluto Back (Kembalikan Pluto).
Cara benar-benar ingin Pluto kembali ke Tata Surya. Menurut Cara, tidak seharusnya Pluto dikeluarkan dari Tata Surya.
BACA JUGA: Eksplorasi Pluto
Mengirim Surat Ke NASA
Dengan bantuan gurunya, Cara lalu menulis surat ke NASA.
Dalam suratnya itu Cara meminta NASA untuk mengambalikan Pluto ke Tata Surya, agar berkumpul bersama Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
James Green, direktur Divisi Ilmu Planet NASA, membalas surat Cara.
James Green menulis, Saya sependat dengan kamu bahwa Pluto itu sangat keren.
Menurut saya, kita tidak perlu memikirkan apakah Pluto itu planet kerdil atau bukan. Yang penting, kita harus menjadikan Pluto sebagai sesuatu yang menarik untuk dipelajari.
Dan saya percaya Cara bisa melakukannya. Sekarang belajarlah lebih giat lagi di sekolah. Saya harap saya bisa bertemu Cara di NASA suatu saat nanti.
BACA JUGA: Venetia, Gadis Cilik 11 Tahun Pemberi Nama Pluto
Surat-surat mereka dimuat di Washington Post, sebuah koran yang terbit di Amerika Serikat. Surat itu menarik perhatian banyak orang.
Foto: www.jpl.nasa.gov
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR