Bobo.id – Rumah Suku Dani di Lembah Baliem, Papua, seperti jamur yang menyembul dari rerumputan.
Mirip rumah peri atau rumah kurcaci dari negeri dongeng.
Rumah yang mirip jamur itu bernama honai, kita intip ke dalamnya, yuk!
Naik Turun Bukit
Tempat tinggal Suku Dani dikelilingi pegunungan Jayawijaya. Pegunungan ini sangat terjal, lo.
Pegunungan Jayawijaya sangat terkenal, karena salah satu puncak gunungnya bersalju.
Awan selalu menyelimuti punggung gunung yang membentengi Lembah Baliem.
Alhasil, udara di sini pun jadi dingin, suhunya sekitar 20-an derajat Celcius.
BACA JUGA: Cordyceps, Jamur Zombie
Mana Honai Laki-laki?
Rumah Suku Dani terdiri dari 4 atau 5 honai.
Ada honai untuk laki-laki dan ada honai untuk perempuan.
Jadi, anak laki-laki dan anak perempuan Suku Dani tidak tinggal satu rumah.
Honai laki-laki biasanya menghadap pintu masuk halaman.
Honai yang tidak menghadap ke pintu masuk halaman itu bukan honai laki-laki.
BACA JUGA: Jamur Cahaya Peri, Si Penunjuk Jalan
Gelap Gulita
Dinding honai terbuat dari kayu. Atapnya dari jerami. Lantainya beralas jerami.
Begitu masuk ke dalam honai, rasanya hangat sekali.
Namun, mata akan terasa perih dan gelap karena rumah honai tidak dilengkapi jendela.
Padahal, setiap hari ada api unggun yang menyala di dalam rumah honai.
Api unggun itu untuk menghangatkan badan.
Asap api unggun inilah yang membuat mata jadi perih.
Ruang Alat Perang
Rupanya, di dalam rumah honai ada ruangan bertingkat.
Di rumah honai laki-laki, ruang bertingkatnya dipakai untuk menyimpan alat perang, seperti tombak dan panah.
Kalau di rumah honai perempuan, ruang bertingkatnya dipakai untuk tempat tidur anak-anak.
BACA JUGA: Negeri Dongeng: Bermain di Dalam Rumah Jamur
Banyak Makanan di Dapur
Dapur milik Suku Dani terpisah dari rumah honai.
Dapur biasanya berbentuk persegi panjang dan digabungkan dengan kandang ternak.
Di bagian dapur suasananya terang dan hangat.
O iya, di dapur selalu ada api unggun yang menyala dan digunakan untuk membakar ubi.
BACA JUGA: Bukit Jamur, Negeri Dongeng di Gresik
Di dapur juga ada noken yang menggantung.
Nokennya sudah terisi ubi dan daging bakar.
Saat pergi ke ladang, Suku Dani tinggal mengambil satu noken, untuk bekal mereka di ladang.
Itulah sedikit cerita tentang rumah honai milik Suku Dani.
Teks: Rna, Foto: Ricky Martin
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR