Bobo.id – Pernah kah teman-teman melihat ular pucuk?
Ular yang memiliki nama ilmiah Ahaetulla prasina ini dikenal juga sebagai ular gadung.
Ular pucuk memiliki bentuk kepala memanjang dan runcing pada bagian moncongnya.
Ular jenis ini memiliki tubuh yang sangat ramping.
Ular pucuk dewasa biasanya punya tubuh sepanjang 2 meter.
Ular ini dinamakan ular pucuk karena penampilannya yang terlihat seperti pucuk pada tanaman rambat.
O iya, ular pucuk merupakan ular yang aktif di pagi dan siang hari.
BACA JUGA: Bagaimana Ular Memperoleh Racunnya?
Termasuk Hewan Peliharaan
Dalam bahasa Inggris ular ini dikenal sebagai oriental whip-snake.
Warna tubuhnya seperti daun dan memiliki bentuk bola mata yang horizontal.
Bentuk mata horizontal ini membantu ular pucuk untuk melihat sesuatu yang jauh.
Matanya sangat berguna untuk mencari mangsa.
Ular pucuk termasuk jenis ular yang mudah ditangkap dan mudah dijinakkan, lo, teman-teman.
Saat ini, sudah cukup banyak pecinta reptil yang memelihara ular pucuk.
BACA JUGA: Hati-Hati, 4 Ular di Indonesia Ini Memiliki Bisa yang Mematikan!
Sering Tertukar dengan Ular Hijau Ekor Merah
Ular pucuk gemar makan kadal, kodok, dan burung kecil.
O iya, ini sering tertukar dengan ular hijau ekor merah (Trimeresurus albolabris) yang tinggal di pepohonan.
Coba kita lihat perbandingannya, yuk!
Selain sama-sama tinggal di pohon, kedua ular itu juga sama sama berwarna hijau. Makanya sering tertukar.
Meski banyak kesamaan, ada perbedaan mencolok dari kedua ular itu.
BACA JUGA: Ular Kobra Melawan Ular Piton, Siapa yang Menang?
Ular pucuk tidak berbahaya bagi manusia, sedangkan ular hijau ekor merah berbahaya bagi manusia karena memiliki tingkat bisa yang tinggi.
Sebenarnya, ular pucuk juga punya bisa. Namun, bisanya rendah, jadi tidak berbahaya bagi manusia.
Jika kita tergigit ular pucuk, kita hanya akan merasa gatal di bagian yang tergigit.
Namun, bisa milik ular pucuk tetap berbahaya bagi hewan kecil yang menjadi mangsanya.
Itulah serba-serbi ular pucuk yang sering dipelihara manusia dan perbedaannya dengan ular hijau ekor merah.
Baca Juga: Ular Mendesis Sambil Mengeluarkan Lidahnya, dari Mana Asal Suaranya?
Yuk, lihat video ini juga!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR