Bobo.id – Matahari berlubang! Eits, tapi jangan khawatir, teman-teman.
Jangan bayangkan Matahari berlubang seperti kue donat, ya. Hi… hi… hi….
Makasudnya berlubang adalah adanya bintik di atmosfer Matahari.
Lubang ini sebenarnya merupakan hal yang wajar, kok.
BACA JUGA: Benarkah Matahari Dulu Punya Kembaran?
Angin Matahari
Lalu apa yang terjadi saat ada lubang pada atmosfer Matahari?
Saat lubang itu muncul dan terbuka di korona Matahari, angin akan keluar denan kecepatan tinggi.
Angin ini disebut angin Matahari dan sampai ke Bumi, menyelimuti angkasa.
Saat menabrak atmosfer Bumi, angin ini bertemu dengan magnetosfer.
Magnetosfer sendiri adalah lapisan medan magnet yang menyelimuti planet kita.
Pertemuan antara angin Matahari dan magnetosfer ini akan menciptakan badai geomagnetik.
Pertemuan ini juga mengakibatkan meningkatnya aurora di kutub.
BACA JUGA: Apakah Komet Bisa Menabrak Matahari?
Efek Badai Geomagnetik
Badai geomagnetik yang disebabkan angin Matahari ini bisa menyebabkan jaringan listrik dan gelombang radio jadi terganggu.
Badai ini juga bisa menyebabkan kerusakan kecil pada satelit buatan yang mengorbit Bumi.
Bahkan badai geomagnetik bisa memengaruhi “kompas” pada mamalia laut.
Akibatnya, mamalia laut bisa kehilangan arah dan terdampar di pantai.
BACA JUGA: 5 Fakta Tersembunyi Tentang Matahari yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Ditemukan Tiga Lubang
Baru-baru ini, para ilmuwan berhasil mendeteksi ada tiga lubang terbuka di korona Matahari.
Lubang ini mengirimkan angin Matahari yang bergerak sangat cepat ke Bumi.
Namun, jangan khawatir, teman-teman. angin Matahari ini masih tergolong rendah.
Itu artinya, tidak ada efek berbahaya bagi Bumi dan kehidupan kita.
Walaupun begitu, kita tetap merasakan efek kecilnya, misalnya gangguan pada jaringan listrik, GPS, internet, dan televisi.
Angin Matahari kali ini juga tidak akan membuat hewan-hewan laut kehilangan arah.
Jadi, lubang dan angin Matahari ini tidak berbahaya bagi kita di Bumi.
BACA JUGA: Apakah Nanti Matahari Tidak Akan Bersinar Lagi?
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR