Bobo.id - Buaya memiliki nama ilmiah Crocodylinae.
Nama ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu Krokodilos. Kroko artinya batu kerikil dan Deilos berarti cacing.
Krokodilos artinya cacing batu kerikil.
Disebut demikian karena binatang yang bertubuh panjang ini sering terlihat berjemur di atas bebatuan di tepi sungai.
BACA JUGA: Kisah Penemuan Buaya Kerdil Berwarna Oranye
Buaya memiliki 24 buah gigi yang tajam.
Meskipun demikian, buaya tidak pernah mengunyah makanan.
Gigi itu hanya digunakan untuk mencengkeram dan merobek mangsa.
Buaya sebenarnya memiliki metode lain untuk mengunyah makanan. Mereka akan menelan kerikil.
Di dalam perut, kerikil itu akan membantu proses penggilingan makanan.
Selain itu, kerikil itu juga berfungsi sebagai pemberat, agar buaya bisa menyelam lebih dalam lagi.
BACA JUGA: Buaya Papua yang Istimewa
Buaya bisa berenang dengan kecepatan 40 km perjam. Kecepatan itu didukung oleh kekuatan ekornya.
Dengan bantuan ekor juga, buaya sanggup berdiri tegak di dalam air selama 3 jam dan melompat dari dalam air ke udara.
Ketika berada di darat, jantung buaya akan bekerja seperti jantung mamalia yang memiliki 4 bilik.
Namun, ketika berada di dalam air, jantung buaya bekerja seperti jantung reptil yang memiliki 3 bilik.
Itu sebabnya buaya bisa tahan lama berada di dalam air.
BACA JUGA: Buaya Juga Suka Bermain
Mata, telinga, dan hidung buaya berada di bagian atas tengkorak.
Hal ini membuat buaya tetap bisa bernapas, melihat, dan mencium, ketika badannya berada di dalam air.
Ketika buaya menyelam ke dalam air, ada selaput pelindung yang mengelilingi mata mereka.
Fungsinya hampir seperti kacamata renang melindungi mata kita ketika kita berenang.
Dengan selaput pelindung ini buaya tetap bisa melihat meskipun di dalam air.
Sementara itu hidungnya tertutup sehingga air tidak masuk ke dalam paru-parunya.
Mata buaya memiliki lapisan membran tipis di belakang retina yang disebut tapetum.
Membran ini memantulkan cahaya sehingga membuat mata mereka bersinar seperti titik merah mengkilap.
Matanya yang merah terutama terlihat jelas di malam hari.
Dua titik merah di dalam air dapat dipastikan itu adalah mata buaya.
BACA JUGA: Asal-usul Istilah 'Air Mata Buaya'
Kulit punggung buaya begitu kasar dan keras. Kulit ini tidak mempan ditusuk tombak atau ditembus anak panah.
Jenis kelamin buaya ditentukan oleh temperatur di dalam sarangnya.
Jika suhunya panas, lebih dari 31 derajat Celcius, telur buaya akan menetaskan buaya jantan.
Sebaliknya, bila temperaturnya kurang dari 31 derajat Celcius, maka buaya betina yang menetas dari telur itu.
BACA JUGA: Menyembulkan Moncong, Cara Unik Buaya untuk Bertahan Hidup di Cuaca Dingin
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR