Bobo.id - Kita sering mendengar istilah mabuk kepayang.
Ternyata istilah kepayang itu diambil dari nama buah kepayang.
Jika dimakan daging bijinya, akan membuat orang jadi mabuk atau pusing.
Seperti apa, sih, biji kepayang itu?
Bagi kebanyakan orang Indonesia, mungkin agak asing mendengar nama pohon kepayang.
Padahal biji kepayang sangat terkenal sebagai bumbu.
Kita menggunakannya antara lain untuk rawon dan coto makasar yang berkuah hitam.
Yaps, betul! Itulah kluwek, keluwek, kluak, picung, atau pucung.
Ternyata yang dimaksud dengan kepayang itu adalah kluwek.
Orang Melayu menyebutnya kepayang.
BACA JUGA: Kluwek, Buah Beracun yang Bisa Dimasak
Football Fruit
Pohon kepayang atau kluwek nama Latinnya Pangium edule.
Pohonnya besar. Tingginya bisa mencapai 60 meter. Dengan diameter batang bisa mencapai 120 cm.
Buahnya juga besar. Berbentuk lonjong dengan bagian ujung dan pangkal meruncing.
Kulit buah berwarna cokelat dengan permukaan yang agak berbulu.
Bentuk buah kepayang mirip bola rugby atau American Football. Karenanya di Eropa disebut football fruit.
BACA JUGA: Pohon Saputangan, Pucuknya Dikira Bunga
Harus Diperam
Buah kepayang memiliki daging lunak berwarna putih. Di dalamnya terdapat banyak biji.
Bijinya bertempurung keras berbentuk bulat tak beraturan. Kira-kira sebesar bola bekel.
Di dalam biji ini terdapat daging berwarna putih.
Nah, daging biji inilah yang memabukkan karena mengandung asam sianida dengan kadar yang cukup tinggi.
Untuk menghilangkan racun, biji kepayang harus diperam, yaitu direbus selama satu jam lalu dikubur dalam abu dan tanah selama 50 hari.
Proses pemeraman membuat daging biji kepayang berubah warna jadi hitam dan kadar racun turun hingga tersisa kurang dari 1%.
Setelah diperam daging biji kepayang atau kluwek siap dimakan atau dibuat bumbu.
BACA JUGA: Pohon Dewandaru, Pohon Pembawa Pesan Para Dewa
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR