Bobo.id – Mungkin tidak banyak yang tahu tentang penyakit yang satu ini.
Yap, namanya penyakit Bell’s palsy, yang merupakan kelumpuhan pada salah satu sisi wajah.
Sekilas terlihat mirip dengan orang yang terkena strok pada umumnya.
Nah, siapa saja yang bisa terkena penyakit ini? Dan apa penyebabnya?
Berikut penjelasan seputar penyakit Bell’s palsy.
BACA JUGA : Cara Mencegah Kurap, Penyakit yang Menyerang Kulit dan Menyebabkan Gatal-gatal
Apa Itu Penyakit Bell’s Palsy?
Penyakit Bell’s palsy merupakan kelumpuhan wajah karena adanya peradangan dan pembengkakan saraf perifer, yang menyebabkan perubahan bentuk pada salah satu sisi wajah kita.
Saraf perifer sendiri berfungsi mengontrol otot pada salah satu sisi wajah, yang bisa menggerakkan wajah seperti tersenyum di satu sisi saja (tersenyum sinis), atau ketika kita ingin mengedipkan sebelah mata.
Siapa Saja Penderitanya?
Ternyata siapapun bisa, lo, terkena penyakit Bell’s palsy ini.
Namun, biasanya muncul pada mereka yang berusia 15-45 tahun.
Penyakit ini bahkan bisa menimpa 40.000 orang setiap tahunnya.
BACA JUGA : 3 Penyakit Ini Bisa Sembuh dengan Pakai Kaus Kaki Basah Saat Tidur
Apa Penyebabnya?
Penyebab penyakit ini secara jelas memang belum diketahui, tapi beberapa studi menunjukkan bahwa penyakit ini biasanya berhubungan dengan paparan virus.
Misalnya seperti virus influenza, infeksi adenovirus pada saluran pernapasan, campak Jerman (rubella), sampai virus gondok.
Selain itu, ada kondisi lain yang bisa memicu penyakit ini. Misalnya seperti tekanan darah tinggi, kekebalan tubuh menurun, tumor, patah tengkorak, atau cedera wajah.
BACA JUGA : Hati-hati, 3 Kebiasaan Sehari-hari ini Bisa Menyebabkan Penyakit Tifus
Apa Gejalanya?
1. Gejala utama yang mudah diketahui adalah terjadinya kelumpuhan saraf pada satu sisi wajah secara mendadak.
Misalnya seperti wajah dan bibir yang tidak simetris atau mencong, mirip seperti orang yang terkena strok.
2. Gejala lainnya adalah seperti sulit mengendalikan mata, misalnya sulit mengedipkan satu atau kedua mata.
3. Sensor pendengaran kita menjadi bermasalah. Saat mendengar suara yang keras, indra pendengarakan terasa sakit di bagian yang terkena kelumpuhan.
4. Adanya rasa nyeri di antara atau bagian belakang telinga yang terkena kelumpuhan.
Terkadang rasa sakitnya bisa berkembang dan menyebar di bagian kepala.
BACA JUGA : Radang Otak Japanese Enchephalitis, Penyakit Berbahaya yang Bisa Menyerang Anak-anak dan Orang Dewasa
Bagaimana Menyembuhkannya?
Pengobatan pada penderita penyakit ini biasanya tergantung tingkat keparahan risiko dan gejalanya.
Penyakit Bell’s palsy dapat disembuhkan dengan rencana terapi dan mengonsumsi obat dari dokter.
Namun, ada juga pengobatan lain yang dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi saraf wajah dan mengurangi kerusakan saraf.
Nah, inilah penjelasan singkat seputar penyakit Bell’s palsy yang bisa teman-teman ketahui.
BACA JUGA : FAS, Penyakit yang Membuat Penderitanya Berbicara dengan Aksen Asing
Sumber: Hellosehat.com
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR