Bobo.id - Teman-teman terbayang tidak, kalau kita sudah mau berangkat sekolah, tiba-tiba menemukan buku kita dicorat-coret sama Adik?
Atau, ketika kita meminjamkan mainan kesayangan pada teman, malah dirusakkan? Aduuuh, rasanya ingin marah! Ups!
Marah Itu Perlu
Banyak kejadian sehari-hari yang membuat kita kesal.
Bayangkan, nama kita yang bagus dijadikan bahan ejekan, Pak Guru memberi PR yang super sulit, tambah lagi, Mama bersikap pilih kasih.
Haduuuh, rasanya kepingin marah-marah. Kepingin berteriak, membanting pintu, atau memukul apa pun yang ada di sekitar kita. Wah, bahaya!
Tenaaang, marah itu perlu, kok.
Kalau memang diperlakukan tidak adil, kita boleh saja marah. Marah itu penting untuk meluapkan emosi.
Jangan memendam kemarahan, karena malah bisa bikin sakit kepala.
Tetapi, ingat! Jangan sampai luapan kemarahan itu merusak atau mengganggu orang di sekitar kita.
Marah yang Baik
Lalu, bagaimana supaya kita bisa meluapkan kemarahan tanpa merusak atau mengganggu orang lain? Bobo punya beberapa cara aman untuk menyalurkan kemarahan.
1. Hitung Sampai Sepuluh
Marah? Cobalah untuk menghitung pelan-pelan di dalam hati.
Menghitung angka 1-10 tentu tidak sulit, bukan?
Kalau sudah sampai 10 masih terasa ingin meledakkan kemarahan, coba ulangi sekali lagi.
2. Olahraga
Lo, kepingin marah, kok, malah disuruh berolahraga, sih?
Ya, olahraga bisa membakar energi berlebih yang membuat kita kepingin marah-marah.
Cobalah lari berkeliling rumah sampai 5 kali.
Selain marah mereda, kita juga tambah sehat!
3. Kerjakan Hobi
Kalau teman-teman hobi menggambar, cobalah bercermin, lalu gambarlah wajah marahmu dalam selembar kertas.
Semoga kamu terhibur dengan hasilnya, ya!
Jadi, kamu tidak sempat untuk marah-marah lagi.
4. Curhat
Ketika kemarahanmu meluap, carilah sahabat, saudara, atau Ibu untuk sekadar curhat tentang kemarahanmu.
Bercerita kepada orang lain tentu akan membuatmu merasa lega. Amarah pun mereda.
5. Berpikir Positif
Uuugh, Ibu pilih kasih, deh! Eits, tunggu! Siapa tahu, Ibu sebenarnya ingin memberikan kejutan yang menyenangkan untukmu.
Cobalah untuk memikirkan hal-hal yang baik supaya kemarahanmu berkurang.
6. Main Game
Kalau kita senang bermain game di komputer, kita bisa melakukannya untuk meredakan kemarahan.
Tetapi, tetap harus ingat waktu, ya!
Jangan sampai kita terlena untuk bermain game sampai lupa dengan tugas-tugasmu.
7. Time-Out
Keluarlah sesaat dari situasi yang membuat kita marah.
Misalnya, kita sedang kesal dengan situasi rumah, cobalah berjalan-jalan atau sekadar duduk-duduk di taman sambil menikmati pemandangan.
Suasana yang berbeda akan menyegarkan pikiran dan emosi kita.
8. Bersikap Dewasa
Memang, sih, kita masih anak-anak. Tetapi, kita juga bisa, kok, bersikap bijak seperti orang dewasa. Misalnya, ketika hanya adik yang mendapat mainan baru, jangan rusak mainannya, melainkan kita ajak adik untuk main sama-sama.
Kalau ada PR yang susah banget, jangan pukul komputernya, ya, melainkan bertanyalah pada teman yang lebih tahu.
Selama ini, sih, cara-cara itu selalu Bobo praktikkan ketika Bobo marah.
Ada beberapa yang berhasil. Tetapi, sesekali ada yang gagal juga, sih, hi hi hi.
Yang jelas, tidak ada salahnya untuk dicoba, kan?
Teks: Vero, Ilustrasi: Ode
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR