Bobo.id – Sebulan penuh menjalani puasa, menahan haus dan lapar sekitar hampir 13 jam menjadi kewajiban bagi umat muslim.
Saat puasa, kita mengalami beberapa perubahan seperti pola makan, waktu tidur, dan aktivitas sehari-hari.
Sehingga, dapat memengaruhi jam biologis dan metabolisme tubuh.
Perubahan waktu tidur membuat kita lebih sering merasa ngantuk dan akhirnya memilih untuk tidur seharian demi menghilangkan rasa kantuk itu.
Namun, apakah tidur saat puasa benar-benar membuat rasa kantuk menghilang?
BACA JUGA : Waspada, Ini Ciri-ciri Data Akun Facebook Kita Dicuri
Perubahan Poal Tidur Saat Puasa
Saat puasa banyak dari kita yang mengubah pola aktivitas.
Kegiatan seperti makan, minum, berkumpul dan bermain dengan teman, serta olahraga seringkali dilakukan setelah berbuka puasa hingga malam hari.
Selain itu, bangun pagi untuk sahur seringkali membuat waktu tidur menjadi lebih pendek.
Meski tidak parah, perubahan ini dapat memengaruhi waktu tidur saat puasa, lo.
Tak jarang saat puasa orang lebih sering terjaga di malam hari, dan merasa ngantuk di pagi hari.
Sehingga, beberapa orang menghabiskan waktu liburnya di kasur dari pagi hingga siang, bahkan sampai menjelang waktu berbuka.
BACA JUGA : Tidak Kalah Unik dengan Infinity Stones, Lihat Batu Kelahiranmu di Sini, yuk!
Terlalu Banyak Tidur Bisa Membuat Tubuh Lelah
Sebenarnya, terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur ternyata bisa membuat tubuh menjadi lebih lelah.
Kalau kurang tidur, mungkin wajar tubuh kita akan merasa lelah.
Namun, bagaimana terlalu banyak tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lelah?
Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak tidur justru akan tergganggu pola tidur dan jam biologis tubuhnya.
Hal ini yang kemudian menyebabkan seseorang jadi cenderung kelelahan setelah seharian tidur.
BACA JUGA : Tak Banyak yang Tahu Kalau Makanan Ini Termasuk Makanan Sehat
Atur Waktu Tidur dengan Baik
Tidur memiliki siklus, yang berlangsung antara 80-120 menit atau rata-rata 90 menit untuk setiap siklusnya.
Dalam satu siklus tidur, terdapat beberapa tahapan tidur yang tentu akan memengaruhi pola tidur saat puasa.
Tahapan siklus tersebut yaitu siklus satu, dua, tiga, empat dan REM (rapid eye movement).
Jika saat tidur kita berada pada siklus satu dan dua, maka pada kondisi ini kita mudah untuk dibangunkan.
Sedangkan jika memasuki siklus REM, maka pada kondisi ini kita agak sulit dibangunkan.
BACA JUGA : Keren! Jalan Tol Ini Dibangun di Atas Sungai dengan Pemandangan Alam yang Indah
Kemudian saat memasuki siklus tiga serta empat, kita akan menjadi sangat sulit untuk dibangunkan.
Pada saat kita memperpanjang waktu tidur, yaitu satu hingga dua jam dari waktu normal, maka kita akan memasuki siklus tiga, empat atu REM.
Karena memasuki siklus yang sulit dibangunkan, alhasil saat bangun tidur, kita tidak merasa segar atau bahkan lebih buruk dari sebelum tidur.
Cara terbaik untuk mengembalikan pola tidur ketika puasa adalah tidak tidur melebihi waktu tidur yang dibutuhkan tubuh kita.
Sumber : Kompas.com
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR