Bobo.id - Jupiter adalah planet kelima dari Matahari.
Dalam Tata Surya, Jupiter terlihat sangat menonjol karena volumenya sangat besar.
Beberapa wahana antariksa telah dikirim untuk menyelidiki planet ini, namun hingga kini Jupiter masih penuh misteri.
Planet Gas Raksasa
Jupiter adalah planet raksasa. Besarnya 11 kali Bumi.
Keadaan Jupiter sangat berbeda dengan Bumi.
BACA JUGA : Ternyata Inilah Sebabnya Kenapa Bintang dan Planet Berbentuk Bulat
Kalau Bumi merupakan planet padat berbatu, Jupiter merupakan gumpalan gas raksasa.
Gas yang terkandung di dalamnya, antara lain, metana, hydrogen, amonia, karbon, neon, sulfur, dan lainnya.
Meskipun merupakan planet gas raksasa, bagian dalam Jupiter diduga memiliki inti yang padat.
Atmosfer Tertinggi
Jupiter memiliki atmosfer paling luas di dalam Tata Surya.
Tinggi atau ketebalan atmosfer Jupiter mencapai 5.000 kilometer.
Bandingkan dengan atmosfer Bumi yang memiliki ketinggian hanya 560 kilometer.
BACA JUGA : Mengenal Bulan-Bulan Galileo di Planet Jupiter dan Cerita di Baliknya
Badai Raksasa
Kalau kita mengamati Jupiter dengan teropong, kita akan melihat bintik merah di permukaan Jupiter.
Apakah bintik merah tersebut lubang raksasa? Ternyata tidak, bintik merah tersebut merupakan pusaran gas atau badai raksasa.
Pusaran gas ini sudah ada sejak tahun 1665 hingga saat ini.
Meskipun pusaran gas ini hanya terlihat kecil, bintik merah ini sangat luas dan bisa menelan Bumi.
BACA JUGA : Kisah di balik Nama-Nama Planet, Sudahkah Kamu Mengetahuinya?
Cincin Jupiter
Tidak hanya Saturnus yang memiliki cincin.
Jupiter juga memiliki cincin, namun sangat tipis dan samar sehingga sulit diamati.
Berbeda dengan cincin Saturnus yang berupa lapisan es, cincin Jupiter berupa debu antariksa.
Para ahli menduga, debu-debu antariksa ini berasal dari materi yang terlempar dari satelit-satelit yang mengelilinginya.
BACA JUGA : Mengapa Planet Venus Sangat Susah Dikunjungi?
Memiliki 67 Bulan
Kalau Bumi hanya memiliki satelit Bulan, Jupiter memiliki 67 satelit (bulan) alami.
Rata-rata satelit Jupiter berukuran kecil, dengan diameter sekitar 10 kilometer.
Hanya empat satelit yang berukuran besar, dengan ukuran lebih besar dari Bulan.
Keempat satelit tersebut adalah Lo, Europa, Ganymede, dan Callisto.
BACA JUGA : Titik Terang di Cincin B Planet Saturnus Terlihat Seperti Cincin Berlian Berkilauan
Pembersih Tata Surya
Gravitasi di Planet Jupiter, tiga kali gravitasi Bumi.
Oleh karena gravitasi Jupiter sangat kuat, benda-benda antariksa seperti komet, asteroid, dan debu antariksa yang sedang berkelana di sekitar Jupiter akan tersedot.
Oleh karena planet ini paling sering ditubruk oleh benda-benda antariksa, Jupiter sering dijuluki planet pembersih Tata Surya.
BACA JUGA : Peristiwa Langka! 3 Satelit Alami Planet Jupiter Terlihat Berdekatan
Setahun di Jupiter
Jupiter terletak jauh dari Matahari. Dengan kecepatan orbit 13,07 km/ detik, Jupiter memerlukan waktu 12 tahun untuk menyelesaikan satu kali putaran mengelilingi Matahari.
Artinya, satu tahun Jupiter, sama dengan 12 tahun di Bumi.
Wahana Penjelajah Jupiter
Sejak 1973, sudah banyak pesawat antariksa yang menjelajah Jupiter.
Wahana antariksa yang mengawali penjelajahan Jupiter adalah Pioneer 10 dan Pioneer 11.
Pesawat tak berawak ini terbang mendekati Jupiter dan berhasil mengambil gambar Jupiter, mengukur radiasi, diameter, dan lainnya.
BACA JUGA : Malam Ini, Kita Lihat Indahnya Planet Saturnus yang Berdekatan dengan Bulan, Yuk!
Beberapa tahun kemudian, pesawat Voyager 1 dan Voyager 2 juga melintas mendekati Jupiter dan berhasil menyelidiki empat satelit besar Jupiter, cincin es Jupiter, bintik merah, petir di atmosfer Jupiter, dan lainnya.
Selain itu, pesawat Ulysses yang hendak menuju ke arah Matahari juga melintas di dekat Jupiter untuk mengirim laporan ilmiah.
Kemudian pesawat Cassini yang hendak menuju Saturnus juga mengirim hasil pengamatannya ke Bumi.
BACA JUGA : Iapetus, Satelit Planet Saturnus yang Bentuknya Seperti Kacang Kenari
Setelah itu pesawat New Horizons yang sedang menuju Pluto mendekati Jupiter.
Pada tahun 1995 wahana Galileo mulai mengorbit Jupiter untuk penelitian selama tujuh tahun.
Pada Agustus 2011, lembaga antariksa Amerika Serikat meluncurkan wahana Juno menuju Jupiter.
Setelah menjelajah antariksa selama lima tahun, pada 4 Juli 2016, Juno akhirnya sampai di sekitar orbit Jupiter.
Misi penjelajahan Jupiter adalah untuk mencari tahu dan memahami misteri pembentukan Tata Surya, termasuk pembentukan Bumi.
BACA JUGA : Noda Merah Besar di Planet Jupiter Bertambah Kecil dan Tinggi
Lihat video ini juga, yuk!
(Teks : Sigit Wahyu)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR