Debu-debu Bercahaya
Dulu, debu-debu antariksa memang menghalangi penelitian para ahli astronomi.
Namun, para ahli sekarang sudah memakai teleskop inframerah.
Dengan teleskop inframerah, para ahli dapat melihat debu-debu antariksa yang bercahaya!
Ya, debu-debu antariksa, kan, menyerap cahaya dari benda-benda antariksa.
Nah, debu-debu antariksa lalu memancarkan kembali cahaya itu.
Berkat pancaran cahaya dari debu-debu antariksa, para ahli astronomi dapat meneliti antariksa.
BACA JUGA: Mau Jadi Warga Negara Asgardia, Negara Antariksa Pertama? Ini Syaratnya
Jatuh ke Bumi
Tahukah kamu, setiap hari, ada berton-ton debu antariksa yang jatuh ke atmosfer Bumi!
Debu-debu itu akan tercampur dengan debu-debu dari Bumi di lapisan stratosfer, yaitu lapisan kedua di atmosfer Bumi.
Nah, sebelum tercampur dengan debu-debu di Bumi, ada pesawat khusus yang mengumpulkan debu-debu antariksa di stratosfer.
Debu-debu antariksa dikumpulkan untuk diteliti. Dari penelitian itu, para ahli jadi lebih tahu tentang debu-debu antariksa.
Selain itu, para ahli juga jadi tahu bahan-bahan yang tepat untuk membuat pesawat ruang angkasa yang tahan menghadapi debu-debu antariksa.
Bulan Desember 2016 lalu, ditemukan debu-debu antariksa yang sampai jatuh ke kota Paris, Oslo, dan Berlin.
Wah, jangan-jangan, ada juga yang jatuh ke kota kita, ya!
BACA JUGA: Ternyata, Ada Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi Setiap Minggunya
Teks: Lita Maha
Lihat video ini juga, yuk!
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR