Bobo.id – Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan 49 tahun yang lalu.
Saat itu, mereka juga menjadi orang pertama yang membawa sampel bebatuan dari objek antariksa.
NASA berhasil mendaratkan 12 astronaut ke Bulan dan mereka mengumpulkan sekitar 2.200 sampel batu dengan total 382 kilogram, lo!
Sebenarnya, untuk apa, sih, NASA mengumpulkan banyak batuan?
BACA JUGA: Setelah 46 Tahun, Kenapa Belum Ada Astronaut yang Kembali ke Bulan?
Baru Sedikit yang Dipelajari
Tak hanya dari Bulan, para ilmuwan juga mengumpulkan sampel dari Mars, asteroid, dan benda-benda antariksa lain.
Bebatuan itu lalu dibawa ke Bumi untuk diteliti.
Namun, dari ratusan kilogram itu, ternyata para ilmuwan baru mempelajari sekitar 16 persen saja, lo.
Sedangkan sisanya dijaga agar tetap murni dan asli.
BACA JUGA: Kalau Bulan Mengilang, Inilah Kekacauan yang Akan Terjadi di Bumi
Kenapa Tidak Semuanya?
Ada alasan kenapa para ilmuwan tidak langsung mempelajari semua sampel itu.
Sisa batuan itu disimpan untuk para ilmuwan di masa depan agar masih bisa mempelajarinya.
Siapa tahu juga, nanti ada di antara teman-teman yang menjadi ilmuwan astronomi sehingga bisa melihat langsung sampel batu dari Bulan.
BACA JUGA: Hebat! Inilah 12 Astronaut yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan
Sudah Cukup
Menurut para ilmuwan, pengetahuan kita tentang Bulan dan tata surya sudah banyak berkembang karena sampel bebatuan itu.
Maka itu, para ilmuwan harus juga memastikan bahwa peneliti di masa depan memiliki sampel batuan dari ruang angkasa yang cukup untuk dipelajari.
Dengan begitu, nantinya akan ada rahasia-rahasia Bulan yang akan terungkap melalui tangan para ilmuwan di masa depan.
Hayo, siapa yang mau jadi ilmuwan yang meneliti bebatuan Bulan?
BACA JUGA: Suhu Permukaan Bulan Lebih Panas Sejak Puluhan Tahun Lalu, Ada Apa?
Sumber: Nationalgeographic.grid.id/Gita Laras Widyaningrum
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR