“Akhirnya Bi Inem sembuh. Tara senang sekali Bi!” kata Tari menemui Bi Inem di dapur.
“Makasi Non Tara. Makasi sudah merawat Bibi,” jawab Bi Inem.
“Ih Bibi, panggil Tara saja. Nggak usah pakai Non,” jawab Tara.
Bi Inem hanya mengangguk.
“Bagaimana Bi, sudah enakan?” tanya Ayah Tara.
“Sudah Pak. Terima kasih sudah merawat saya waktu sakit. Maaf menyusahkan Bapak dan Ibu,” kata Bi Inem.
“Ah, Bibi. Sudah jadi kewajiban kita untuk saling menjaga. Tidak perlu berkata begitu,” kata Ibu.
(BACA JUGA:Ketika Bang Kimin Bercerita)
“Bi, mau membuat mi spesial untuk Tara nggak? Tara kangen sama mi buatan Bibi,” kata Tara.
“Boleh Non… Eh Dik Tara. Oh ya, ada berapa teman Dik Tara yang akan datang ke ruamh?” tanya Bi Inem.
“Bibi mau buatkan untuk teman-teman Tara juga?”
Bi Inem mengangguk. “Yaaayyyy…!” Tara melompat kegirangan.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR