“Hai Keledai, mengapa wajahmu begitu sedih?” sapa seekor kera.
“Eh, selamat siang, kawan. Aku…,” jawab Maxi gelagapan.
“Sudahlah! Tenangkan dulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata kera yang terkenal cerdik. “O ya, perkenalkan namaku Kera,” sambungnya lagi.
“Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku memiliki garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Keledai menceritakan kesedihannya.
“Ha ha ha…. Itu, sih, soal mudah. Kalau kamu mau, aku bisa menolongmu. Tapi, ada syaratnya.”
“Apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai yang sudah tak sabar lagi.
“Sudah lah! Tenangkan dahulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata Kera yang terkenal cerdik.
“O ya, perkenalkan, namaku Kera!”
“Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku mempunyai garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Kekedai menceritakan kesedihannya.
“Ha ha ha… Itu, sih, soal mudah. Kalau kau mau, aku bisa menolongmu, tapi dengan syarat.”
“Ya, apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai tak sabar lagi.
“Syaratnya mudah saja. Kau hanya harus menunjukkan padaku kebun pisang yang ada di hutan ini.”
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR