Orang-orang Tiongkok pada jaman dahulu percaya bahwa ledakan yang tercipta dari campuran beberapa bahan tadi bisa mengusir roh jahat.
Jika tidak ada roh jahat di sekeliling mereka, maka orang-orang Tiongkok akan hidup dengan damai.
Baca Juga : Mulai dari Petasan Sampai Pinwheels, Inilah 5 Jenis Kembang Api yang Sering Kita Lihat
Dibungkus Tunas Bambu
Dulu, bahan-bahan campuran bubuk mesiu dibbungkus dengan tunas bambu lalu dilemparkan ke dalam api yang akan menghasilkan ledakan kencang.
Kembang api kemudian mengalami evolusi dan tunas bambu yang menjadi pembungkus bubuk mesiu kemudian digantikan dengan tabung dari kertas.
Selain tidak lagi menggunakan tunas bambu sebagai pembungkus, kembang api kemudian memiliki sumbu yang terbuat dari tisu, sehingga tidak perlu lagi melemparkan kembang api ke dalam api jika ingin menyalakannya.
Baca Juga : Bukan Kembang Api, Ini Adalah Ledakan Kelahiran Bintang
Menyebar Ke Eropa
Resep pembuatan kembang api kemudian menyebar ke Eropa setelah pada tahun 1295, Marco Polo membawanya dari Tiongkok.
Dari sinilah, beberapa negara di Eropa mulai menggunakan kembang api sebagai simbol perayaan.
Di Inggris, kembang api dinyalakan saat pesta pernikahan Henry VII tahun 1486.
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR