Bobo.id - Apakah mungkin, ya, tanaman bisa bertahan hidup di gurun yang panas?
Seperti yang teman-teman ketahui, Gurun Sahara merupakan salah satu tempat yang paling panas.
Namun, menurut peneliti keadaan Gurun Sahara bisa menjadi sebuah keuntungan untuk membuat energi terbarukan.
Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses yang terus menerus terjadi di alam.
Baca Juga : Teknologi Semakin Canggih, Kini Ada Pemakaman Jasad di Ruang Angkasa
Seperti misalnya memanfaatkan sinar matahari, panas bumi, atau ombak di laut.
Nah, peneliti mengungkapkan kalau gurun dengan paparan sinar matahari yang panas, angin yang kencang, dan memiliki populasi manusia yang sedikit adalah tempat yang baik untuk membuat energi tersebut.
Energi ini nantinya diharapkan bisa menyuplai energi untuk beberapa negara di dunia di tahun-tahun ke depan.
Penghasil energi terbarukan apa, sih, yang ingin dibuat peneliti di Sahara?
Baca Juga : Pembangkit Listrik Tenaga Surya Ini Mengapung di Atas Air, Kok Bisa?
Para peneliti berencana untuk membuat ladang tenaga surya dan tenaga angin di sebagian gurun ini, tepatnya di wilayah Sahel.
Peneliti sudah mengetahui kalau hal ini mungkin dilakukan, dan dapat merubah tingkat kelembapan di area tersebut.
Namun menurut penelitian, perubahan ini bisa membantu keadaan di Gurun Sahara menjadi lebih baik, nih.
Seperti yang diumumkan pada jurnal Science, peneliti juga mengungkapkan kalau ladang tenaga matahari dan angin ini bisa meningkatkan curah hujan di sana.
Baca Juga : Mengenal Gurun di Dunia, Mulai dari yang Terdingin Sampai Terpanas
Nah, peningkatan curah hujan inilah yang diharapkan membuat pertumbuhan tanaman di area yang dijadikan ladang tenaga matahari dan angin tersebut bisa membaik.
Jika sesuai perkiraan, upaya tersebut juga bisa membuat sebagian dari Gurun Sahara untuk menjadi hijau untuk pertama kalinya setelah ribuan tahun lamanya, lo.
Dengan begitu, penduduk lokal bisa memanfaatkannya untuk memajukan pertanian, sehingga keadaan ekonomi dan sosialnya bisa membaik.
Para ilmuwan memang hebat-hebat. Kita tunggu kabar baiknya, ya!
Baca Juga : Tanaman Kamboja dapat Hidup Tanpa Daun, Ternyata Ini Sebabnya
Yuk, kita tonton video ini juga!
Source | : | Live Science,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR