Bobo.id - Minum teh bisa dilakukan kapan saja, seperti pada pagi hari atau sore hari.
Teh yang diseduh juga bisa terdiri dari dua macam, yaitu bisa teh celup atau teh tubruk yang menyisakan ampas daun teh.
Jika di Indonesia tidak ada waktu tertentu untuk menikmati dan meminum teh, beda halnya dengan kebiasaan minum teh di kerajaan Inggris, nih.
Minum teh di Istana Buckingham sudah menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan setiap harinya pada waktu tertentu.
Baca Juga : Mengapa Origami Bangau Penting Bagi Orang Jepang? Ayo Cari Tahu!
Kebiasaan rutin ini sudah dilakukan sejak lama, lo, bahkan sebelum Ratu Elizabeth II memimpin, tepatnya dilakukan sejak abad ke-19.
Tradisi ini bermula sejak kekuasaan Ratu Victoria memimpin Inggris pada abad ke-19.
Saat itu, calon pelayan pribadi sekaligus teman baik Ratu Victoria, Anna Maria Russell merasa lapar sebelum waktunya makan malam yang disajikan pukul 21.30 pada saat musim panas.
Karena itulah, Anna meminta untuk disediakan roti yang diolesi dengan sedikit mentega, biskuit, kue, dan dinikmati dengan secangkir teh Darjeeling yang berasal dari India.
Anna meminta semua makanan dan teh itu untuk diantarkan ke kamarnya dan mengundang teman-temannya untuk menikmati hidangan tersebut.
Ratu Victoria yang mengetahui hal tersebut ternyata sangat menyukai ide Anna untuk minum teh bersama-sama, nih.
Bahkan Ratu Victoria memiliki kue kesukaan, nih, yaitu bolu lembut yang diolesi krim dan diberi buah raspberry segar di atasnya, dan terkenal dengan Victoria Sponge Cake.
Sejak itulah kebiasaan minum teh yang disebut Afternoon Tea menjadi tradisi yang dilakukan setiap hari.
Baca Juga : Bukan Hanya di Inggris, Royal Family Juga Ada di Negara Lain, lo!
Pada akhir abad ke-19, acara Afternoon Tea banyak dilakukan oleh perempuan yang berasal dari kelas sosial yang tinggi.
Tradisi Afternoon Tea ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Afternoon Tea, High Tea, dan Cream Tea.
Afternoon Tea biasanya dilakukan bersamaan dengan Cream Tea, di mana ada banyak makanan ringan yang disajikan, nih.
Makanan tersebut biasanya berupa bermacam-macam kue, kue kering, sandwich berukuran kecil, dan ada kue khas Inggris, yaitu scone yang disajikan dengan olesan krim dan selai stroberi.
Sedangkan High Tea adalah sajian makanan yang lebih berat, nih, biasanya terdiri dari sayuran, hidangan panas, dan makanan yang dipanggang.
High Tea akan disajikan antara pukul 17.00 hingga 19.00 dan makanan diletakkan di meja yang lebih tinggi.
Berbeda dengan Afternoon Tea dan Cream Tea yang diletakkan di meja yang lebih rendah sesuai dengan kursi yang dipakai oeh para perempuan saat menikmati teh dan kuenya.
Tradisi minum teh ini masih berlangsung hingga pemerintahan Ratu Elizabeth II saat ini, lo.
Ratu Elizabeth II biasanya akan menikmati tehnya pada pukul 4 sore, dan teh kesukannya adalah campuran antara teh Darjeeling dan teh Earl Grey.
Baca Juga : Potret Anggota Kerajaan Inggris Saat Masih 5 Tahun, Mana yang Paling Menggemaskan?
Menurut Ratu Elizabeth II, waktu minum teh di sore hari adalah waktu yang berharga, karena dirinya bisa menghabiskan waktu dengan anjing peliharaannya.
O iya, Ratu Elizabeth II juga beberapa kali mengundang orang yang berasal dari luar istana untuk minum teh bersamanya, lo.
Tentunya ada beberapa aturan yang harus diikuti, nih, seperti harus memanggil ratu dengan sebutan Yang Mulia dan membungkuk ketika ratu memasuki ruangan.
Selain itu, kita sudah tidak boleh lagi memakan makanan yang disajikan jika ratu sudah selesai memakan makanannya.
Wah, ternyata di kerajaan Inggris ada tradisi yang unik, ya.
Apakah teman-teman tertarik untuk diundang ratu minum teh bersama?
Source | : | Royal Central |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR