Ibu Isrojati Johanis Paransa lah yang memperkenalkan bubu apung pada nelayan di Manado.
Bubu apung ini tidak akan menyentuh dasar perairan dan tidak berdampak pada karang.
Bubu apung juga mudah untuk dikendalikan oleh satu atau dua orang saja, teman-teman.
Ibu Isrojati juga melakukan sosialisasi pada nelayan tentang manfaat alat penangkap ikan ini.
Baca Juga : Ternyata Kotoran Burung Bisa Bikin Terumbu Karang Sehat! Kok Bisa, ya?
Alat penangkap ikan ini dioperasikan di bawah rakit sehingga tidak akan menangkap ikan yang ada di dasar.
Satu bubu apung ini bisa menampung 5-10 kilogram ikan, lo.
O iya, pembuatan bubu apung juga cepat karena hanya membutuhkan waktu satu hari saja!
Menurut ibu Isrojati, bubu apung ini bisa memanfaatkan pemangsaan ikan besar yang menyerang ikan kecil, lalu keduanya masuk ke dalam alat ini.
Baca Juga : Laut di Bali Semakin Kotor, Ikan Pari Harus Berenang dengan Plastik
Berdasar penelitian, alat ini maksimal dioperasikan selama tiga hari saja karena dalam waktu 72 jam ikan sudah bisa mengenali lingkungannya.
Kalau sudah begitu, ikan jadi bisa keluar sendiri dari alat ini.
Nah, saat ini alat ini masih terus diuji kegunaannya, teman-teman.
Wah, semoga alat ini bisa menjadi pengganti penangkap ikan yang baik untuk nelayan Indonesia, ya!
Baca Juga : Apakah Rajin Makan Ikan Bisa Membuat Kita Pintar? Cari Tahu, Yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | mongabay.co.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR