Bobo.id - Pernahkah teman-teman merasakan menyentuh dinginnya salju yang turun?
Mungkin jika kita pergi ke negara dengan 4 musim yang sedang mengalami musim dingin, teman-teman bisa menyentuh dan bermain-main dengan salju, nih.
Namun kenapa, ya, di Indonesia tidak turun hujan salju seperti di negara-negara lain?
Ternyata agar hujan turun di suatu wilayah, ada beberapa syaratnya.
Kebanyakan hanya wilayah kutub dan subtropis saja yang memenuhi syarat tersebut.
Hujan salju hanya bisa terbentuk jika uap air di langit membeku dan bergabung menjadi kristal salju, nih.
Baca Juga : Planet Bumi Semakin Tua, Lakukan Cara Ini untuk Menyelamatkannya, yuk!
Supaya hal tersebut bisa terjadi, dibutuhkan udara yang lembap dan suhu yang berada di bawah nol derajat celcius.
Meskipun Indonesia memiliki udara yang lembap, tapi tidak ada wilayah di Indonesia yang memiliki suhu di bawah nol derajat.
Wilayah di Indonesia yang mempunyai suhu sangat dingin mungkin hanya puncak Gunung Jayawijaya yang ada di Papua.
Teman-teman pasti mengetahui bahwa terdapat salju di beberapa bagian puncak Gunung Jayawijaya.
Sayangnya salju tersebut bukan terbentuk dari hujan salju.
Salju di puncak Gunung Jayawijaya ini berasal dari zaman es dan tetap bertahan di puncak Jayawijaya yang bersuhu 0,5 derajat celcius.
Jadi salju ini bisa kapan saja mencair,teman-teman, terlebih dengan adanya pemanasan global yang terjadi di Bumi.
Meskipun salju tidak bisa turun di Indonesia, tapi ada hujan lain yang bisa terjadi di Indonesia selain air, lo.
Baca Juga : Saat Cuaca Panas, Apakah Kita Masih Boleh Melakukan Olahraga?
Yap, di Indonesia mungkin sekali untuk mengalami hujan es, nih, seperti yang terjadi di Depok pada Selasa (23/10/2018) kemarin.
Mengapa hujan es bisa terjadi, ya?
Hujan es terbentuk dari pembekuan air dalam bentuk cair, berbeda dengan salju yang terbentuk dari pembekuan air dalam bentuk gas.
Hujan es biasanya terjadi saat perlihan musim, saat udara lembap bergerak naik tepat di bawah lapisan udara kering yang kemudian terkena tiupan angin dingin.
Udara dingin ini kemudian ditarik ke permukaan butiran es, yang mengakibatkan adanya pengembunan secara mendadak dan terbentuklah es berukuran besar.
Jadi hujan es terjadi karena suhu udara turun secara drastis dan tiba-tiba yang menyebabkan gumpalan awan berisi uap tidak terurai secara sempurna.
Baca Juga : Merasa Cuaca di Jakarta dan Wilayah Jawa Terasa Lebih Panas? Ini Penjelasannya
Fenomena hujan es ini biasanya disertai dengan angin kencang, lo, jadi hati-hati, ya, jika terjadi hujan es.
Karena besarnya butiran es yang jatuh bisa membuat kepala kita sakit, membuat beberapa benda rusak, dan anginnya juga membahayakan, lo.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR