Bobo.id - Apakah teman-teman pernah menonton film animasi berjudul Storks?
Film ini mengisahkan tentang bangau-bangau yang bertugas mengantarkan bayi-bayi kepada keluarganya di seluruh dunia.
Rupanya, bangau yang dikaitkan dengan bayi baru lahir ini sudah jadi legenda sejak lama, lo.
Bayi baru lahir sering digambarkan sedang dibawa terbang oleh bangau, dalam buntalan kain putih.
Memangnya apa hubungannya, ya, antara burung bangau dengan bayi manusia?
Asal dari legenda ini sulit ditelusuri, teman-teman.
Baca Juga : Piko Merak dan Kaukau Bangau
Legenda bangau dan bayi ini ada di cerita raktyat Eropa, Amerika, Afrika Utara, sampai Timur Tengah.
Cerita-cerita ini umumnya menggambarkan ciri-ciri burung yang sama.
Menurut Rachel Warren Chadd, penulis buku Birds: Myth, Lore and Legend, burung bangau berukuran besar dan berwarna putih, yang dikaitkan dengan kesucian.
Sarang mereka besar, tidak tersembunyi dan dekat dengan manusia. Mereka juga terbukti bisa merawat anak-anaknya dengan baik.
Cerita rakyat di dunia
Legenda ini juga mengarah pada cerita Yunani kuno, tentang dewi Hera yang pendendam.
Baca Juga : Mengapa Origami Bangau Penting Bagi Orang Jepang? Ayo Cari Tahu!
Menurut cerita ini, Hera iri pada seorang ratu cantik bernama Gerana.
Karena rasa irinya, Hera mengubah ratu Gerana menjadi seekor bangau.
Herana yang sedih pun berusaha mengambil anaknya dari dewi Hera.
Orang-orang Yunani menggambarkannya dengan burung bangau yang membawa buntalan bayi menggantung di paruhnya.
Namun, Rachel yang menulis buku tentang legenda burung mengatakan kalau yang digambarkan oleh orang Yunani adalah makhluk yang berbeda.
Ini karena burung-burung yang disebut bangau memang mirip, yaitu ada stork, crane, dan heron.
Baca Juga : Mengunjungi Pulau Dua di Pantai Utara Banten yang Dihuni Ribuan Burung
Legenda yang mendunia adalah stork, sementara di Yunani, yang dimaksud adalah crane.
Dalam legenda bangsa Mesir, burung bangau berhubungan dengan lahirnya dunia, namun makhluk yang dimaksud adalah heron.
Nah, kalau menurut ahli bahasa Paul Quinn, ada burung spesies lain yang menginspirasi legenda ini, yaitu pelikan.
Kisah buku abad pertengahan Eropa mengkaitkan pelikan putih dengan ajaran Katolik, kelahiran kembali, dan membesarkan anak.
Lama kelamaan, simbol burung pelikan digantikan oleh bangau, karena mirip.
Migrasi burung bangau
Ahli sejarah setuju kalau legenda bangau dan bayi ini muncul di wilayah Eropa Utara, terutama Jerman dan Norwegia.
Baca Juga : Mengapa Burung Enggang Dianggap Penting Oleh Suku Dayak?
Kira-kira 600 tahun yang lalu, saat kepercayaan Pagan masih umum di sana, pasangan akan menikah saat musim panas.
Di saat yang sama, burung bangau akan bermigrasi dari Eropa menuju Afrika.
Mereka akan kembali ke Eropa saat musim semi atau sembilan bulan kemudian.
Kembalinya burung bangau ini bersamaan dengan kelahiran bayi-bayi dari pasangan yang menikah di musim panas.
Karena itulah, burung bangau menjadi simbol kehidupan baru dan dianggap "mengantarkan" bayi-bayi manusia ini.
Di Norwegia, burung bangau dijadikan simbol kesucian dan keluarga. Di Belanda, Jerman dan Eropa Timur, sarang burung ini di atap rumah jadi pertanda keberuntungan.
Baca Juga : Penduduk di Desa Ini Tidak Dipanggil dengan Nama, Namun dengan Nada
Banyak sekali arti baik dari burung ini, ya?
Menariknya, suku Sioux, Indian Amerika juga punya cerita ini, lo. Namun dikisahkan dengan spesies bangau yang berbeda.
Penulis cerita anak Hans Christian Andersen juga punya cerita fabel versinya, berjudul The Storks.
Dalam cerita ini, burung bangau mengambil bayi yang sedang bermimpi, dari kolam dan danau, kemudian mengantarkannya kepada keluarganya.
Wah, kalau kamu, pernah mendengar versi legenda ini yang mana?
Baca Juga : Apakah Orang-orangan Sawah Benar-Benar Bisa Menakuti Hama Hewan?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR