Aroma harum itu membuat tukang taman istana Raja Alger tertarik. Pada suatu malam, ia menyirami pohon itu. Ia lalu melihat dalah satu dahan pohon itu berbunga. Tukang taman itu merasa sedih pada si bunga apel.
“Kau terlambat berbunga, bunga apel kecil. Kau akan pernah menjadi buah apel, karena musim gugur sudah datang dan angin akan menerbangkan bungamu dari taman ini…”
Baca Juga : Berkilauan di Langit Malam, Bagaimana Cara Bintang Bersinar, ya?
Tukang taman akhirnya memetik bunga itu agar terlindung dari angin dingin. “Hidupmu akan lebih lama kalau kuletakkan di vas bunga di rumahku,” gumam si tukang taman.
Dan, itulah yang terjadi. Bunga apel memang hidup lebih lama setelah diletakkan di vas bunga dekat jendela rumahnya.
Namun suatu hari, tukang taman mengalami hal yang aneh. Suatu hari, ia pulang ke rumahnya setelah seharian mengurusi taman istana. Ketika masuk ke rumahnya, ia menyadari ada seseorang yang merapikan rumahnya, mencuci piring dan gelas, merapikan tempat tidur, dan menyiapkan makan malam.
Baca Juga : 5 Penyebab Mata Perih, Apa Kamu Pernah Mengalaminya?