Bobo.id - Tubuh kita membutuhkan berbagai asupan nutrisi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, maupun serat.
Teman-teman pasti sering mendengar bahwa serat merupakan asupan yang baik untuk pencernaan kita.
Serat adalah bagian dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat.
O iya, serat memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus.
Baca Juga: Selain Minum Air Putih, Cara Ini Juga Ampuh untuk Penuhi Cairan Tubuh
Setelah itu, serat akan mengalami fermentasi di usus besar, teman-teman. Nah, hal inilah yang kemudian membantu proses pencernaan pada tubuh kita setiap harinya.
Serat bisa kita dapatkan dari buah, sayur, kacang, maupun biji-bijian.
Inilah sebabnya kita harus mencukupi konsumsi buah dan sayur agar kebutuhan serat dalam tubuh selalu terpenuhi.
Tahukah teman-teman? Serat yang kita konsumsi ternyata ada dua macam, lo, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air.
Cari tahu perbedaan dan fungsi kedua jenis serat ini, yuk!
Serat Larut Air
Sesuai dengan namanya, serat larut air adalah serat yang bisa larut saat berada atau terkena air, teman-teman.
Karena mudah larut dalam air, maka makanan yang mengandung serat larut air ini akan mudah dicerna.
Saat menyerap air, serat yang ada dalam makanan akan berubah bentyk menjadi gel tebal di lambung yang akan dicerna perlahan oleh tubuh.
Nah, gel berserat ini kemudian akan dipecah oleh bakteri di usus besar yang prosesnya hanya menghasilkan sedikit kalori.
Baca Juga: Tanpa Disadari, 4 Kebiasaan Ini Membuat Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Fungsi dari serat larut air adalah untuk menahan penyerapan beberapa jenis kandungan yang bisa menimbulkan efek negatif kalau kadarnya terlalu tinggi atau terlalu cepat bereaksi pada tubuh.
Contohnya adalah membantu mencegah kadar glukosa darah naik terlalu tinggi setelah makan.
Selain itu, serat akan meyerap lemak dan kolesterol, dengan cara menempel pada kolesterol yang ada dalam makanan.
Nantinya kolesterol dan lemak tidak akan diserap oleh tubuh, tapi justru dikeluarkan bersama dengan serat larut air yang dikonsumsi.
Baca Juga: Tidak Selalu Baik, Ini 5 Dampak Buruk kalau Kebanyakan Makan
Serat Tidak Larut Air
Nah, kebalikan dari serat larut air, serat tidak larut air tidak akan menyatu dengan air yang ada alam usus kita.
Saat mengonsumsi serat tidak larut air, maka serat tadi akan langsung melewati sistem pencernaan begitu saja tanpa menempel di berbagai zat dalam usus.
Ketika kita mengonsumsi serat tidak larut air, maka jenis serat ini akan membentuk massa atau benda yang lebih keras di kotoran kita, sehingga membantu melancarkan buang air besar.
Serat tidak larut yang dikonsumsi tidak akan berubah menjadi gel karena serat jenis ini bentuknya akan tetap sama saat dikeluarkan dari tubuh.
Karena tidak bisa dicerna dengan baik, maka proses pencernaan serat tidak larut ini tidak akan menghasilkan kalori, teman-teman.
Contoh Makanan dan Manfaat Masing-Masing Jenis Serat
Serat larut maupun serat yang tidak larut bisa dengan mudah kita temukan dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari, lo.
Buah, sayur, kacang-kacangan, maupun beberapa jenis serelia ternyata merupakan makanan yang tinggi serat larut air.
Brokoli, apel, wortel, ubi, gandum, sampai kacang merah adalah beberapa pilihan makanan tinggi serat yang bisa dinikmati.
Sedangkan untuk makanan dengan serat tidak larut, contohnya seperti jagung, tomat, kubis, timun, anggur, kacang tanah, maupun almond.
Baca Juga: Kandungan di Minuman Bersoda Ternyata Bisa Membuat Kita Kecanduan
Mengonsumsi makanan dengan serat tidak larut air akan membuat pencernaan lancar, karena bisa mendorong pergerakan usus dan membantu mengeluarkan kotoran dari usus.
Mengonsumsi serat larut air juga memiliki berbagai manfaat, nih, teman-teman.
Dengan mengonsumsi serat larut air, maka serat masih bisa dicerna dan diolah oleh bakteri baik dalam usus, sehingga dapat memberikan asupan makanan bagi bakteri dalam usus.
Selain itu, karena serat larut air yang m emiliki sifat menyerap berbagai zat yang ada di usus, termasuk kolesterol, sehingga konsumsi serat larut air bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Lihat video ini juga, yuk, teman-teman!