Sarapan Jadi Waktu Makan Terpenting, tapi Dulu Sarapan Justru Dihindari

By Tyas Wening, Jumat, 10 Januari 2020 | 10:44 WIB
Ilustrasi sarapan (iStockphoto/Kerkez)

Kebiasaan Sarapan di Eropa Baru Bermula pada Abad ke-14

Sarapan yang sekarang dianggap sebagai waktu makan yang paling penting tercatat baru dimulai pada abad 14 di Eropa.

Kebiasaan ini awalnya muncul di kalangan bangsawan Inggris, yang mengonsumsi sarapan untuk menunjukkan kelas sosialnya.

Saat itu, kaum bangsawan akan sarapan dengan menu yang terdiri dari sayuran, daging, dan berbagai bahan lainnya yang berkualitas tinggi.

Tradisi sarapan ini kemudian juga memunculkan kebiasaan membaca koran, yang biasa dilakukan saat sarapan.

Baca Juga: Berusia Puluhan Ribu Tahun, Bagaimana Lukisan Gua Bisa Tetap Awet?

Para Kaum Pekerja Juga Mulai Punya Tradisi Sarapan

Seiring berkembangnya waktu, kebiasaan sarapan tidak hanya dilakukan oleh kaum bangsawan saja, nih, teman-teman.

Setelah tradisi sarapan dilakukan oleh kaum bangsawan, petani, peternak, dan pekerja ladang lainnya juga mulai sarapan di pagi hari.

Tahun 1500-an, kaum pekerja, seperti pengrajin maupun buruh juga mulai sarapan di pagi hari.

Nah, berbeda dengan alasan kaum bangsawan, kaum pekerja akan sarapan di pagi hari agar mereka lebih maksimal saat bekerja.

Baca Juga: Mengapa Ada Monumen Berbahasa Jepang di Candi Mendut Magelang, ya?

Pada abad ke-16, sudah lebih banyak orang yang bekerja bagi orang lain dan bukan bekerja untuk dirinya sendiri, seperti mengurus ladang atau ternaknya.

Karena bekerja untuk orang lain, maka hal ini membuat mereka menjadi tidak bisa melakukan banyak hal untuk dirinya sendiri dan punya tanggung jawab yang lebih besar.

Inilah sebabnya, kebiasaan sarapan mulai menyebar, karena dengan mengonsumsi sarapan sebelum bekerja, hal ini dianggap akan menambah energi mereka saat bekerja.

Sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal.