Banyak yang Tidak Menyadari, 6 Makanan Indonesia Ini Dibuat dari Proses Fermentasi!

By Sarah Nafisah, Senin, 13 April 2020 | 18:00 WIB
Tempe (Creative Commons)

Bobo.id - Siapa yang tahu kimchi? Kimchi adalah makanan dari Korea Selatan yang dibuat dengan cara fermentasi.

Fermentasi adalah proses pengolahan makanan dengan cara mendiamkannya selama beberapa hari. 

Terkadang untuk melakukan fermentasi dibutuhkan juga bakteri, kapang, atau ragi untuk memacu prosesnya.

Siapa yang tahu makanan apa saja yang dibuat dengan cara fermentasi? Mungkin beberapa dari kita akan menjawab yogurt.

Namun, tahukah kamu? Kalau makanan Indonesia juga ada yang dibuat dengan cara fermentasi, lo.

Apa saja, ya? Ayo cari tahu!

Baca Juga: Sama-sama Hasil Fermentasi yang Terbuat dari Singkong, inilah Perbedaan Peuyeum dan Tapai

1. Tempe

Siapa yang tidak tahu tempe? Tentunya hampir semua orang Indonesia tahu makanan yang satu ini.

Tempe adalah salah satu makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai.

Tempe dibuat dengan kapang Rhyzopus, yaitu jenis jamur yang membuat tempe mudah dicerna tubuh kita.

Dalam prosesnya, kacang kedelai direndam selama 12-18 jam. Nantinya akan dibungkus dengan daun selama 2 hari.

Tempe ini sudah dikenal di manca negara, seperti di Jepang dan Inggris.

Makanan ini bisa populer karena teksturnya yang mirip daging. Selain itu, tempe juga cocok menjadi santapan favorit para vegetarian (tidak makan daging).

Baca Juga: BERITA POPULER: Bahaya Mengonsumsi Nasi Sisa Kemarin Hingga 4 Tipe Kepribadian Introvert

2. Lemea

Teman-teman di Bengkulu mungkin sudah tidak asing dengan makanan ini. Lemea adalah makanan fermentasi yang berasal dari suku Rejang, Bengkulu.

Untuk membuat lemea, bahan yang digunakan adalah rebung (tunas bambu) dan ikan.

Kedua bahan ini dicincang dan dicampur, kemudian dibungkus rapat dengan daun pisang.

Disimpan selama 1-3 hari hingga akhirnya bisa untuk disantap.

Ikan yang biasa digunakan adalah ikan mujair, sepat, dan ikan-ikan kecil air tawar lainnya.

Fermentasi pada proses pembuatan lemea berasal dari mikroorganisme yang secara alami dihasilkan rebung dan ikan tawar tadi.

Rasa lemea ini agak asam dan pedas serta menghasilkan aroma yang unik dan gurih setelah dimasak.

Baca Juga: Selain Anjing, 5 Hewan Ini Juga Punya Penciuman yang Tajam, Padahal Ada yang Tidak Memiliki Hidung

3. Oncom

Oncom adalah makanan fermentasi yang berasal dari suku Sunda dan cukup terkenal sebagai makanan olahan khas Jawa Barat.

Oncom ini ada dua jenis, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Kedua jenis oncom ini dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya.

Oncom merah dibuat dari ampas tahu yang kemudian difermentasikan dengan kapang Mucor sp.

Sedangkan oncom hitam dibuat dari ampas kacang tanah yang terkadang dicampur dengan ampas singkong atau tapioca.

Kapang yang terdapat dalam fermentasi oncom adalah Rhizopus oligosporus.

Proses fermentasi oncom memerlukan waktu 2-3 hari.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Lubang di Atas Bangku Plastik Ada Fungsinya!

4. Brem

Brem adalah makanan fermentasi khas Madiun dan Wonogiri. Brem ini ada dua bentuk, yaitu padat dan cair.

Bahan yang digunakan untuk membuat brem adalah beras ketan atau air tapai ketan, lalu difermentasikan dengan ragi Saccharomyces cewevisiae.

Setelah itu, dilakukan proses pemanasan dan ditambahkan asam organik. Proses ini bereaksi dengan alkohol menghasilkan rasa khas brem.

Baca Juga: Dimulai Hari Ini, Program Belajar dari Rumah Juga Bisa Ditonton di TVRI Online, Ini Link Live Streamingnya!

5. Dangke

Dangke dalah makanan fermentasi khas kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Makanan ini dibuat menggunakan susu kerbau, garam, dan sedikit getah buah papaya.

Bahan-bahan tersebut direbus, lalu disaring dan dicetak menggunakan batok kelapa yang bagian bawahnya telah dilubangi.

Proses fermentasinya diduga terjadi saat dangke dicetak. Dangke yang sudah dicetak kemudian dibungkus dengan daun pisang.

6. Tapai

Apakah teman-teman pernah makan tapai? Tapai adalah makanan fermentasi yang cukup dikenal di seluruh pulau Jawa.

Tapai terdiri dari dua jenis, yang dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan dalam pembuatannya.

Kedua jenis itu adalah tapai ketan dan tapai singkong.

Dalam membuat tapai, terdapat beberapa campuran mikroorganisme.

Mikroorganisme yang utama adalah ragi Saccharomyces cerevisiae, selain itu adalah Endomycopsis burtonii, Candida utilis, Pediococcus sp.; Bacillus sp.; dan beberapa mikroorganisme lainnya.

(Penulis: Yomi Hanna)

Baca Juga: Parfum Juga Bisa Kedaluwarsa! Tapi Jangan Buru-Buru Dibuang, Bisa Dimanfaatkan Jadi Ini

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini, yuk!