Mengapa Ada Koki yang Memasak Lobster dalam Keadaan Masih Hidup? Cari Tahu Penjelasannya, yuk!

By Avisena Ashari, Minggu, 19 April 2020 | 13:23 WIB
Ilustrasi lobster (Photo by Toa Heftiba on Unsplash)

Mengurangi Risiko Keracunan Makanan

Ternyata, ada bakteri jenis vibrio bacteria yang berkembang pada daging lobster atau hewan laut bercangkang lain yang mulai membusuk.

Hewan laut bercangkang lainnya misalnya udang dan kepiting.

Jadi, ketika lobster mati, hanya membutuhkan beberapa jam saja sampai bakteri vibrio berkembang di daging lonster, teman-teman.

Jika sudah begitu, bakteri sulit dimusnahkan seluruhnya, bahkan dengan cara dimasak sekalipun.

Bakteri vibrio yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan keracunan dan berbagai gejala seperti  kram perut, mual, muntah, demam, atau bahkan kematian.

Sehingga, memasak lobster dalam keadaan hidup dianggap lebih aman untuk menghindari risiko tumbuhnya bakteri itu.

Daging lobster yang sudah tidak baik akan mengeluarkan bau amonia, ini adalah tanda dagingnya membusuk.

Ini juga menjadi alasan mengapa lobster yang tidak dijual dalam keadaan hidup selalu dibekukan atau disimpan dalam es agar dagingnya tetap segar.

Ada juga lobster yang sudah direbus kemudian dibekukan, untuk menghindari risiko itu dan bisa disimpan lebih lama, jika seseorang tidak bisa langsung memasaknya.

Tapi, kira-kira lobster merasa sakit atau tidak, ya, jika langsung direbus ketika hidup?

Baca Juga: Alergi Seafood Bisa Kumat Bahkan Saat Tidak Makan Seafood, Mitos atau Fakta?