Dongeng Anak: Sandal Emas #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Senin, 27 April 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi sandal emas (publicdomainvectors.org/Openclipart)

Bu Jelena lalu masuk ke rumahnya dan memanggil Dusana.

“Putriku, cepat cuci kakimu, ganti bajumu dengan gaun indah!”

Saat itu, Anya masih di dapur di dekat tungku. Wajah, tangan, dan gaunnya sangat kotor dengan jelaga.

Penasihat istana dan para pengawal masuk ke rumah. Mereka mengukur sandal emas itu ke kaki Dusana.

“Keluarkan kaki kecilmu, sayang!" kata Bu Jelena pada putrinya.

Pengawal kemudian memasang sandal emas ke kakinya, tetapi sandal itu betul-betul terlalu kecil di kaki Dusana.

Baca Juga: Ringkasan Materi Gemar Matematika: Simetri Lipat dan Sifat-Sifat Bangun Ruang

Penasihat raja berkata, "Ibu, panggillah anak perempuan yang satunya lagi!”

“Dia di dapur, kotor dan berpakaian kumal!”

“Tidak masalah,” kata penasihat raja. "Di mana dia?"

Anya lalu keluar dari dapur. Ia tampak sangat kumal. Namun karena perintah penasihat raja, para pengawal tetap memasangkan sandal emas di kaki Anya. Sandal emas itu ternyata sangat pas di kakinya, bagaikan memakai sarung tangan. Penasihat raja dan para pengawal sangat gembira dan lega.

“Ibu," kata penasihat raja, “Kami akan membawa putri ini pergi bersama kami ke istana."

“Kalian akan membawanya? Semua orang akan menertawakan kalian!” kata Bu Jelena. “Tidak mungkin gadis kumal ini menjadi permaisuri calon raja muda!”

Penasihat raja berpikir sebentar. Lalu berkata, “Tapi gadis ini harus kami bawa. Gadis mungil, segera bersihkan wajahmu dan berdandanlah sedikit,” katanya pada Anya.