Dongeng Anak: Sandal Emas #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Senin, 27 April 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi sandal emas (publicdomainvectors.org/Openclipart)

Sementara itu, Tsarevich Alexei bersedih karena belum ada kabar tentang gadis cantik di pesta desa. Ia menyuruh pengawalnya untuk berkeliling desa dan bertanya, "Siapa yang kehilangan sebuah sandal emas?" Sayangnya, tak ada seorang gadis pun yang mempunyai pasangan sandal emas itu.

Raja Tua, ayahanda Tsarevich Alexei, lalu memerintahkan penasihat raja dan pengawalnya untuk menemukan pemilik sandal itu. Mereka berkeliling kota untuk mengukur semua kaki gadis dengan sandal emas itu. Mereka pergi ke rumah orang biasa, ke rumah para bangsawan, yang kaya ataupun miskin.

Siapa yang kakinya pas dengan sandal emas itu, akan menjadi pengantin Tsarevich Alexei. Namun tak ada gadis yang kakinya pas di sandal emas itu. Semua terlalu kecil atau terlalu besar.

Baca Juga: Agar Tidak Mencemari Lingkungan, Kita Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Berbagai Barang Bermanfaat, yuk!

Kemudian mereka pindah ke desa, dan mulai masuk ke rumah orang-orang desa. Mereka terus mengukur dan mengukur kaki gadis-gadis desa, dan akhirnya mereka sangat lelah. Penasihat raja kemudian melihat pohon willow yang indah di samping sebuah rumah sederhana. Di bawah pohon willow, ada mata air yang segar.

"Mari kita beristirahat di tempat yang teduh itu," kata penasihat pada pengawal kerajaan.

Saat mereka sedang duduk sambil mencuci wajah dengan air yang segar, keluarlahBu Jelenadari pondoknya. Penasihat melihatnya dan berkata,

“Apakah kau punya anak perempuan, Bu?"

“Ya, aku punya,”kata Bu Jelena.

“Satu atau dua?" tanya penasihat.

“Anak perempuanku hanya satu,” katanya. “Ada satu anak perempuan lagi di dapur, tapi dia hanya pembantu, bukan anakku.”

“Baiklah,"kata penasihat, “Kami akan mengukur kakinya dengan sandal emas."