Dongeng Anak: Sandal Emas #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Senin, 27 April 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi sandal emas (publicdomainvectors.org/Openclipart)

Esok paginya, Bu Jelena masuk ke kandang untuk membunuh anak sapi itu. Namun ternyata anak sapi itu telah hilang. Mula-mula ia sangat marah. Namun ia lalu sadar, kalau anak sapi itu hilang, tak ada lagi yang bisa membantu Anya.

Setelah Bu Jelena pergi dari kandang, Anya masuk dan mencari sebutir benih di antara jerami di lantai kandang. Setelah mencari dengan teliti, Anya akhirnya menemukan benih itu. Ia tahu kalau benih itu adalah jelmaan si anak sapi. Ia membawa benih itu dan menanamnya di halaman rumah.

Anya menyirami benih itu. Esok paginya, ketika ia terbangun, ia melihat sebatang pohon willow telah tumbuh dari benih itu. Di bawah pohon willow itu ada mata air. Di desa itu, tak ada air yang sejernih dan sedingin air di mata air itu.

Baca Juga: Mulai dari Burung Hingga Mamalia, Hewan Apa Saja yang Terdampak Sampah Plastik di Lautan?

Pada suatu hari, beredar pengumuman di desa itu. Akan ada pesta besar di gedung pesta di desa itu. Semua penduduk desa diharapkan datang dengan pakaian indah, karena calon raja muda akan hadir. Penduduk desa sangat gembira, karena mereka ingin melihat calon raja muda mereka. Raja mereka telah tua dan sebentar lagi akan menyerahkan tahtanya pada putra pertamanya.

Bu Jelena langsung sibuk menyiapkan gaun indah untuk Dusana. Namun ia tetap menyuruh Anya bekerja keras.

“Kau harus memasak makan malam. Lalu rapikan rumah, cuci dan setrika semua pakaian kami. Jahit semua yang sobek. Semua harus selesai ketika kami pulang dari pesta!”

Anya melakukan semua perintah itu. Ia membuat perapian menyala, dan menyiapkan malan malam. Namun ia khawatir tugasnya yang lain tidak selesai. Maka ia pun pergi ke pohon willow dan memohon, "Pohon willow, pohon willow yang baik! Kirimkanlah aku seseorang untuk membantuku bekerja...”