Dongeng Anak: Sandal Emas #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Senin, 27 April 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi sandal emas (publicdomainvectors.org/Openclipart)

Esok harinya, Bu Jelena berkata pada putrinya,

"Dusana putriku yang cantik, bawalah anak sapi kita ke padang rumput agar dia bisa merumput. Bawalah juga seikat kecil rumput rami ini. Olahlah menjadi benang rami dan pintal menjadi kain. Bawa pulang ke rumah nanti malam.”

Sambil menggerutu, Dusana membawa anak sapi itu ke padang rumput. Ia meletakkan seikat rumput rami yang diberikan ibunya di tanah, lalu berbaring tidur di rumput yang nyaman. Ia tidur sepanjang hari karena tak mau repot mencuci rami di sungai untuk diolah menjadi benang.

Pada malam hari, ia membawa anak sapinya kembali ke kandang. Ia lalu mengembalikan seikat rumput rami tadi pada ibunya.

“Oh Ibu, tadi kepalaku sakit seharian. Matahari juga sangat terik. Aku tidak bisa turun ke sungai untuk membasahi rami. Apalagi mengolahnya menjadi benang dan kain,” keluhnya sambil menangis.

Baca Juga: Inilah Kisah Mohammad Hatta, Pejuang Indonesia yang Suka Baca Buku

"Tidak apa-apa,"kata Bu Jelena agak kecewa, karena putrinya tidak sehebat Anya. “Berbaring dan tidur saja. Kau bisa mencobanya di lain hari.”

Di hari berikutnya, Bu Jelena kembali menyuruh Anya,

"Bangun dan bawa sapi itu ke padang rumput untuk makan. Bawa seikat rumput rami ini dan olah jadi benang halus. Beri warna putih, lalu tenun menjadi kain yang sangat halus. Bawa pulang pada malam hari ini!"

Anya kembali membawa anak sapi merumput di padang rumput. Saat anak sapi merumput, ia duduk di bawah pohon willow dan menangis. Anak sapi itu datang kepadanya dan bertanya,

"Gadis manis tersayang, kenapa engkau menangis..."

Anya menceritakan perintah majikannya.

"Tenanglah. Sekarang tidurlah, aku akan membereskan masalahmu.”