Kenapa Kita Sering Mengantuk Saat Puasa? Cari Tahu Penyebabnya, yuk!

By Marisa Febrilian, Kamis, 14 Mei 2020 | 15:00 WIB
Mengantuk. (Freepik.com)

Bobo.id - Setiap tahunnya, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadan.

Perubahan pola makan dan aktivitas selama bulan Ramadan dapat memengaruhi jam biologis dan metabolisme tubuh kita.

Akibatnya, kita mungkin jadi sering mengantuk saat puasa.

Mengantuk saat puasa disebabkan oleh perubahan ritme sirkadian alias jam biologis tubuh. Ritme sirkadian sendiri adalah jadwal kerja berbagai sistem pada organ tubuh manusia.

Misalnya, organ tubuh mana yang harus bekerja keras saat ini dan organ mana yang harus beristirahat dalam rentang waktu tertentu.

Ritme sirkadian yang mengatur siklus bangun-tidur pada manusia adalah siklus yang paling mudah diamati sehari-harinya.

Nah, ritme sirkadian ini diatur oleh saraf hipotalamus yang terletak di otak manusia.

Baca Juga: Waktu Berpuasanya Sekitar 11,5 Jam, Negara Mana Saja yang Waktu Puasanya Paling Singkat Tahun Ini?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tubuh memerlukan tidur agar tetap sehat.

Saat bulan Ramadan, umat muslim harus berpuasa di siang hari. Ini bisa berdampak pada perubahan pola tidur.

Aktivitas seperti makan, minum, dan olahraga sering kali ditangguhkan sampai malam hari, sehingga mengurangi jam tidur dan kualitas tidur di bulan Ramadan.

Perubahan ini, walaupun tidak parah, tetapi dapat menyebabkan seseorang mengantuk atau kurang konsentrasi di siang hari.

Kenapa ritme sirkandian berubah saat berpuasa?

Perubahan pola makan dari yang awalnya tiga kali sehari menjadi dua kali sehari di waktu malam, disertai dengan aktivitas yang bertambah di malam hari, dapat mengubah metabolisme tubuh seseorang, seperti suhu inti tubuh dan pola tidur.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat menyebabkan perubahan ritme sirkadian.

Saat berpuasa, suhu inti tubuh dan pengeluaran hormon kortisol di siang hari menurun, dan pengeluaran hormon melatonin juga dilaporkan berkurang selama puasa.

Hormon melatonin merupakan hormon utama yang mengatur siklus tidur-bangun dengan cara mengubah suhu inti tubuh, sedangkan hormon kortisol yang disebut dengan ‘hormon stres’ membantu kita untuk tetap terjaga di siang hari.

Baca Juga: Cara Aman Olahraga saat Puasa, Hati-Hati Jangan Sampai Terlalu Lelah

Waktu rentan mengantuk

Pada bulan Ramadan, kita sering kali menunda jam tidur agar memiliki waktu lebih untuk makan, minum, bercengkrama, dan melakukan aktivitas lainnya di malam hari.

Selain itu, di bulan puasa juga terdapat ibadah tarawih yang dilakukan malam hari. Kebiasaan makan dan ngemil di malam hari selama puasa, juga aktivitas fisik atau olahraga, dapat meningkatkan suhu inti tubuh yang berujung pada gangguan tidur di dalam hari.

Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata terdapat penundaan waktu tidur selama satu jam di bulan puasa, dan jam tidur berkurang sebanyak 30-60 menit yang pada akhirnya menyebabkan orang yang berpuasa mengantuk di siang hari.

Berdasarkan pemeriksaa menggunakan EEG-based Multiple Sleep Latency Test (MSLT) menunjukkan bahwa rasa kantuk terutama dirasakan pada jam 14:00 sampai 16:00 bagi orang yang berpuasa.

Hal ini menyebabkan peningkatan frekuensi tidur siang sampai tiga kali lipat di bulan Ramadan, walaupun kondisi ini biasanya kembali normal dalam 15 hari setelah berpuasa.Bagaimana mengatasi rasa mengantuk saat berpuasa?

Meskipun mengantuk, namun itu bukan menjadi alasan kita untuk tidur seharian selama puasa. Tips berikut ini, dapat kita lakukan agar tetap segar selama berpuasa.

Baca Juga: 4 Minuman Buka Puasa Praktis dan Menyegarkan Ini Hanya Butuh Waktu Beberapa Menit untuk Dibuat!

Karena adanya pola tidur yang tidak seperti biasanya, tubuh kita jadi lebih sering merasa mengantuk saat berpuasa. Namun, kita bisa menyiasatinya dengan tips-tips di atas.

------

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan Majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids, dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com