Faktor pertama bisa saja disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kelainan genetik pada tulang yang menyebabkan tulang mudah patah.
Penyakit diabetes dan penyakit ginjal juga bisa menjadi faktor atau penyebab anak-anak mengalami osteoporosis.
Konsumsi obat tertentu untuk menyembuhkan penyakit juga bisa menjadi faktor lain penyebab osteoporosis pada anak-anak.
Misalnya pengobatan kanker, konsumsi obat epilepsi, atau obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan seperti asma.
Baca Juga: Sering Salah, Ternyata Sahur Bukanlah Waktu yang Tepat untuk Makan Lebih Banyak!
Gaya hidup seperti tidak mendapatkan nutrisi yang cukup juga bisa menyebabkan anak-anak dan remaja mengalami penurunan kepadatan tulang.
Kekurangan nutrisi seperti vitamin D dan terutama kalsium bisa menurunkan kepadatan tulang. Apalagi pada anak-anak yang sedang memasuki masa pertumbuhan dan membutuhkan banyak asupan kalsium untuk memperkuat tulang.
Kurangnya asupan kalsium untuk tulang akan membuat tulang mengalami penurunan kepadatan dan rentan terserang osteoporosis.
Selain itu, kurang berolahraga atau melakukan aktivitas juga bisa membuat anak-anak mengalami osteoporosis, lo.
Penyebabnya adalah tubuh dan tulang kuran mampu untuk melatih diri menahan beban yang mendorong kepadatan tulang.