Tiduran di Lantai Ada Manfaat dan Bahayanya, Cari Tahu Cara Aman Tiduran di Lantai

By Sarah Nafisah, Jumat, 5 Juni 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi tiduran di lantai (freepik/Racool_Studio)

3. Pegal dan Sakit KepalaSuhu permukaan lantai lebih dingin daripada di atas kasur. Ketika tubuh terkena suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan mengembang dan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terhimpit.

Hal ini akhirnya menimbulkan rasa nyeri sendi atau sensasi ngilu pada tulang kita.

Beberapa orang juga rentan mengalami sakit kepala setelah tiduran di lantai karena penyebab yang sama.

Suhu permukaan lantai lebih rendah, namun kelembapannya cukup tinggi sehingga suhu tubuh kita bisa turun tiba-tiba.

Perubahan lingkungan mendadak ini membuat kadar hormon serotonin dalam otak jadi tidak seimbang.

Akibatnya, saraf-saraf otak bereaksi secara berlebihan dan menimbulkan sakit kepala.

Baca Juga: Sejak Kapan Manusia Menggunakan Roket Sebagai Pendorong?

4. Pilek dan Masuk AnginBanyak yang berkata kalau tidur di lantai bisa bikin pilek dan masuk angin.

Hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi sebenarnya tidak setiap kali tidur di lantai akan membuat kita terkena pilek atau masuk angin.

Masuk angin adalah sebutan orang Indonesia untuk menggambarkan berbagai gejala kombinasi dari maag dan flu yang disebabkan oleh banyak hal berbeda.

Sementara pilek biasanya disebabkan oleh virus atau infeksi bawaan.

Namun, saat merasa kedinginan, kita memang rentan jatuh sakit lebih cepat.

Maka untuk mencegah masuk angin, sebaiknya gunakan alas seperti karpet, matras atau selimut tebal saat tidur di atas lantai pada malam hari.