Dongeng Anak: Dolala Si Boneka Kayu #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Sabtu, 12 September 2020 | 16:45 WIB
Dolala Si Boneka Kayu (Dok. Majalah Bobo)

 

Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.

Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Dolala Si Boneka Kayu.

Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!

-----------------------------

Baca Juga: 5 Dongeng yang Jadi Inspirasi Kisah Film Disney, Pernah Tahu? #MendongenguntukCerdas

Dolala adalah boneka kayu kecil. Seluruh tubuhnya, dari kepala sampai kaki, terbuat dari kayu. Kalau hidungnya panjang, mungkin anak-anak akan mengira ia boneka Pinokio.

Wajah Dolala sangat cerah. Ada bulatan yang dicat merah pada kedua belah pipinya. Rambutnya bercat kuning. Ia tinggal di sebuah rak di toko boneka Pak Damdam.

Dolala sebetulnya sudah cukup lama tinggal di toko boneka itu. Sejak ayah Pak Damdam masih muda dan menjaga toko itu. Kini, ayah Pak Damdam sudah tua dan tidak menjaga toko. Pak Damdam menggantikan ayahnya.

Dolala sebetulnya ingin sekali tinggal di tempat lain. Ia ingin melihat ruangan yang berbeda dengan toko itu. Walau toko itu nyaman, Dolala sudah bosan berada di situ. Ia ingin juga ingin menjadi boneka yang berguna.

“Sayangnya, aku sudah sangat kuno. Mana ada anak sekarang yang mau memiliki boneka kayu berambut kuning,” gumam Dolala sedih.

Dolala sering mendengar ucapan anak-anak yang masuk ke toko itu. Saat merengek, biasanya mereka akan berkata pada ibu mereka seperti ini,

“Bu, aku ingin beli boneka yang rambutnya seperti rambut betulan! Bisa aku sikat dan sisir!”

“Ma, belikan boneka cantik itu! Tubuhnya tinggi dan rambutnya pirang!”

Tak ada seorang anak pun yang menoleh ke arah Dolala walau hanya sebentar. Mereka lebih menyukai boneka yang bentuknya seperti manusia betulan. Dolala sangat sedih karena merasa terlupakan.

Suatu hari, Pak Damdam menggantung sehelai kartu kecil di tubuh Dolala. Di kartu itu ada tulisan: Diskon 50%

“Semoga ada yang mau membeli Dolala kalau kujual dengan setengah harga,” gumam Pak Damdam sambil memindahkan Dolala ke rak paling depan.

Kini Dolala ada di rak di dekat kaca jendela toko. Pasti semakin banyak pembeli yang bisa melihatnya. Apalagi, sinar mentari membuat cat vernish di tubuhnya tampak berkilau.

Baca Juga: Kawanan Lebah Dipimpin Seorang Ratu Lebah, Yuk, Ketahui Cara Lebah Memilih Ratu Lebah Berikutnya!

Dolala merasa hangat dan bersemangat lagi. Apalagi, tadi malam, Pak Damdam sudah membersihkannya dan menambah cat berkilat di seluruh tubuh kayu Dolala.

Usaha Pak Damdam ternyata langsung ada hasilnya. Tak lama kemudian, datang seorang ibu yang tertarik pada Dolala. Ada label nama di baju seragamnya. Prita.

“Boneka kayu yang kuat. Aku memang perlu boneka yang seperti ini. Wah, harganya juga murah,” gumam Bu Prita gembira.

Ia lalu mengambil boneka itu dan memberikannya pada Pak Damdam di meja kasir.

Pak Damdam memasukkan Dolala di kantong kertas, bukan di dalam dus seperti boneka-boneka mahal di toko itu. Dolala jadi merasa iba pada dirinya sendiri.  

“Ayahku dulu menamakan boneka ini Dolala. Dolala pasti senang karena bisa bertualang keluar dari toko ini. Dia sudah 25 tahun berada di sini,” kata Pak Damdam ketika menyerahkan Dolala pada Bu Prita.

Ketika Bu Prita membawa Dolala keluar dari toko Pak Damdam, Dolala mulai cemas. Ia tidak yakin akan dibawa ke tempat yang menarik.

Dolala ngeri membayangkan dirinya dibawa ke museum boneka. Museum yang penuh dengan boneka-boneka kuno yang angker.

Baca Juga: Jangan Dikopek! Inilah Cara Tepat untuk Mengatasi Kulit yang Mengelupas

Beberapa saat kemudian, Dolala merasa diletakkan di atas meja. Lalu, tampak tangan Bu Prita masuk ke dalam kantong kertas dan mengeluarkan Dolala dari dalam kantong.

Ah, Dolala bisa melihat ke sekeliling sekarang. Ia sangat terkejut karena tempat itu sangat berbeda dengan yang ia bayangkan tadi.

Kini, ia berada di sebuah ruangan besar. Ada banyak tempat tidur berjejer dan di setiap tempat tidur, ada anak yang berbaring.

“Selamat datang di bangsal anak-anak, Dolala,” ujar Bu Prita.

Oh, ternyata Dolala dibawa ke bangsal anak-anak di sebuah rumah sakit. Ternyata Bu Prita adalah kepala perawat di bangsal anak-anak.

Ia memperkenalkan Dolala pada anak-anak yang sedang berbaring itu. Dolala jadi iba melihat anak-anak yang tampak lesu dan lemah itu.

“Aku harus membuat mereka ceria lagi. Kalau mereka ceria, mereka akan bisa cepat sembuh dan bisa bermain berlari-larian lagi,” tekat Dolala.

Nah, rupanya Bu Prita juga berpikir begitu. Ia yakin, Dolala bisa membuat anak-anak di bangsal rumah sakit itu gembira.

“Menurut pemilik toko, Dolala sudah 25 tahun berada di tokonya. Sekarang, coba kalian ceritakan pada Dolala, benda baru apa saja yang ada di sekitar kita. Benda yang belum ada 25 tahun lalu…” kata Bu Prita.

Baca Juga: Selera Makan saat Anak-Anak akan Berubah ketika Dewasa, Mengapa Begitu?

Suasana di bangsal itu seketika menjadi ramai. Anak-anak berebutan bercerita pada Dolala tentang buku cerita yang bisa mengeluarkan bunyi. Tentang mainan otopet yang memakai batere sehingga tak perlu digowes.

Juga tentang jajanan-jajanan baru seperti kue cubit warna-warni, permen yang bisa meletup di mulut, atau cokelat rasa duren.

Suara tawa terdengar di bangsal itu. Anak-anak itu suka melihat mata Dolala yang membelalak seperti kaget mendengar cerita mereka. Dolala juga bahagia mendengar tawa gembira anak-anak itu.

Dolala merasa beruntung tinggal di bangsal anak di rumah sakit itu. Setiap hari, ia punya teman baru karena setiap hari ada anak baru yang masuk ke bangsal itu.

Beberapa anak yang sudah sembuh, keluar dari rumah sakit. Anak-anak baru lalu datang. Dolala ingin menolong agar semua anak bisa sembuh.

Di bangsal itu, Dolala merasa berguna dan penting. Ia merasa seperti seorang perawat.

Cerita oleh: Ella Elviana. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo

#MendongenguntukCerdas

Baca Juga: Bukan Hanya Makanan Pedas, Hindari 5 Jenis Makanan Ini Jika Sedang Diare

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com