Bisa Berdampak pada Pencernaan Hingga Jantung, Ini yang Terjadi jika Pola Makan Kita Tidak Sehat

By Avisena Ashari, Jumat, 9 Oktober 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji yang tinggi garam, gula, dan lemak jenuh (Photo by Caleb Oquendo from Pexels)

Bobo.id - Teman-teman pasti sudah sering mendengar bahwa makanan yang sehat sangat penting untuk tubuh kita.

Ternyata, pola makan berdampak pada kesehatan organ tubuh, misalnya jantung dan pencernaan.

Apakah teman-teman tahu apa yang terjadi di tubuh jika pola makan kita tidak sehat?

Yuk, ketahui dampak pola makan yang tidak sehat bagi jantung dan pencernaan.

Pola Makan yang Sehat dan Tidak Sehat

Membuat pola makan yang sehat artinya membiasakan makan makanan yang sehat, teman-teman.

Caranya dengan memperbanyak makan buah, sayur, biji-bijian, makanan laut, daging tanpa lemak, dan berbagai makanan yang rendah kandungan lemak jenuhnya.

Kita bisa mendapatkannya dengan makan makanan yang segar dan mengurangi makanan instan atau makanan olahan.

Sebaliknya, pola makan yang tidak sehat memiliki kandungan garam, gula, dan lemak trans atau lemak jenuh yang tinggi.

Padahal, kandungan-kandungan itu tidak diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Ini 4 Bahaya Kalau Kita Kurang Makan Buah dan Sayur

Biasanya, makanan tinggi garam, gula, dan lemak trans atau lemak jenuh itu merupakan makanan olahan atau makanan instan, misalnya daging olahan, makanan kalengan, dan makanan beku yang siap dikonsumsi.

Kita boleh-boleh saja mengonsumsi makanan itu sesekali, namun sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan.

Sebabnya, tubuh kita membutuhkan berbagai asupan gizi yang bisa didapatkan dari macam-macam makanan yang segar.

Dampak Pola Makan Tidak Sehat pada Pencernaan

Makanan yang tidak sehat bisa berdampak pada kesehatan pencernaan.

Misalnya, makanan yang tinggi gula tambahan dan makanan olahan bisa mengurangi keberagaman bakteri baik di dalam usus.

Padahal, semakin beragaman bakteri baik di usus kita, maka semakin baik kesehatan usus.

Usus yang sehat bisa membantu menguatkan sistem imun dan mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Nah, untuk menjaga keberagaman bakteri baik di usus ini, kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan probiotik. Kita bisa banyak mendapatkan asupan serat dan probiotik ini dari buah dan sayur.

Makanan yang tinggi garam juga bisa menyebabkan kembung.

Karenanya, mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi kandungan garamnya bisa membantu mengurangi kembung.

Baca Juga: Apa Itu Gejala Neurologis yang Sering Dirasakan Pasien COVID-19?

Dampak Pola Makan Tidak Sehat pada Jantung

Kebiasaan makan yang tidak sehat bisa membuat risiko penyakit jantung dan peredaran darah meningkat.

Ini karena kebiasaan makan yang tidak sehat itu bisa berdampak pada tekanan darah tinggi, diabetes tipe-2, dan obesitas.

Kondisi-kondisi itu bisa menjadi meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam, misalnya, bisa berdampak pada tekanan darah tinggi.

Makanan yang sehat biasanya rendah kandungan garamnya. Ini baik untuk menjaga tekanan darah.

Kemudian, makanan tinggi lemak jenuh dan makanan tinggi lemak trans berisiko meningkatkan kolesterol jagat dalam darah.

Ini berisiko pada gangguan pembuluh darah, penyakit jantung, dan stroke.

Mengonsumsi makanan seperti buah dan sayur bisa membantu menurunkan risiko penyebab penyakit jantung. Misalnya, mineral potasium dari sayur dan buah baik untuk menurunkan tekanan darah.

Baca Juga: Kurangi Mengonsumsi Makanan Tinggi Garam, Dampaknya Bisa Menganggu Fungsi Ginjal dan Jantung

Yuk, lihat video ini juga!

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com