Bobo.id - Gula bisa masuk ke tubuh kita dalam banyak bentuk, teman-teman.
Misalnya, gula alami bisa kita dapatkan dalam buah, sayur, atau produk olahan susu.
Gula juga bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung karbohidrat. Karena dalam tubuh nantinya karbohidrat akan diubah menjadi zat gula.
Selain itu, gula juga bisa masuk ke tubuh melalui berbagai makanan olahan.
Biasanya, gula yang terdapat dalam makanan olahan adalah gula tambahan.
Makanan dengan kandungan gula tambahan itu misalnya ada kue, cake, makanan ringan, hingga sereal.
Gula tambahan juga terkandung dalam minuman ringan, soda, juga minuman lain yang kita beri tambahan gula.
Gula tambahan banyak bentuknya, mulai dari gula pasir yang diproses dari tebu, hingga sirup jagung yang biasanya ditambahkan pada makanan dan minuman ringan.
Mungkin teman-teman pernah membaca bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula bisa menyebabkan gigi berlubang atau meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
Namun, ternyata mengonsumsi gula punya efek di organ tubuh kita, mulai dari otak hingga jantung dan peredaran darah.
Seperti apa, ya?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Jumlah Gula dalam Makanan? Cari Tahu Fakta Gula, yuk!
Dampak Mengonsumsi Gula Tambahan pada Organ Tubuh
Pengaruh Gula pada Gigi
Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah yang banyak meningkatkan risiko gigi berlubang, teman-teman.
Ini karena sisa gula pada mulut dan gigi yang tidak dibersihkan dengan baik bisa dimakan oleh bakteri di mulut.
Bakteri itu akan berkembang biak dan lama-kelamaan membentuk plak.
Kemudian, bakteri itu bisa menghasilkan asam yang bisa mengikis email gigi.
Akibatnya, gigi jadi mudah berlubang.
Pengaruh Gula pada Otak
Gula olahan atau gula tambahan bisa memengaruhi sistem otak kita, sehingga kita jadi ingin mengonsumsi lebih banyak gula lagi.
Penelitian pada hewan yang diberi makanan tinggi gula menemukan bahwa ada pengaruh pada saraf penerima yang membantu mengatur sistem “penghargaan” di otak. Ini menjelaskan mengapa gula bisa membuat ketagihan.
Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi gula lebih tinggi berisiko lebih besar mengalami depresi.
Baca Juga: Cocok untuk Penderita Diabetes, Inilah 5 Pemanis Alami Pengganti Gula yang Aman Dikonsumsi
Pengaruh Gula pada Hati
Di tubuh, gula tambahan masuk ke dalam hati setelah dicerna. Gula di tubuh itu ada yang menjadi glukosa dan ada yang berupa fruktosa.
Organ hati memiliki enzim yang mengatur kadar glukosa yang masuk ke dalam hati dan aliran darah.
Namun, berbeda dengan fruktosa, fruktosa diserap semuanya ke dalam hati. Sehingga kadar fruktosa bisa berlebihan di dalamnya.
Hati bisa mengubah fruktosa jadi energi, namun kelebihan fruktosa diubah jadi lemak dan bisa menjadi masalah di tubuh, seperti meningkatkan risiko penyakit perlemakan hati.
Pengaruh Gula pada Jantung dan Peredaran Darah
Kebiasaan mengonsumsi gula tambahan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, teman-teman.
Mengonsumsi gula tambahan juga berisiko menimbulkan kerusakan pada sistem peredaran darah.
Ini karena jika ada gula tambahan di dalam organ hati, terutama fruktosa, maka gula tambahan itu akan diubah menjadi lemak.
Kelebihan lemak hati ini meningkatkan jumlah asam lemak trigliserida dan kolesterol dalam darah. Inilah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.
Gula tambahan juga meningkatkan peradangan tubuh yang juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Ini 7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Jangan Disepelekan Jika Merasakan Salah Satunya
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com